GELANDANGAN CANTIK

3.2K 24 3
                                    

Pagi itu, jam sudah menunjukan pukul 10:45. Aku yang baru terbangun dari tidurku langsung kaget melihat ke arah jam yang tergantung di dinding kosan ku. Akupun segera beranjak mengambil gayung berisi peralatan mandi alakadarnya selayaknya anak cowok di kosan, lalu menuju kamar mandi di luar kamar kosaku.

Oh iya, kenalin aku Rudi. Aku Seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi ternama di ibu kota. Aku adalah mahasiswa yang berprestasi, karena aku bisa ngampus di kampus aku ini melalui jalur beasiswa. YOU KNOW LAH! kalau masuk kampus gede kalo gak modal OTAK ya DUIT. Secara aku cuma anak Tukang Ojek Pangkalan yang memiliki cita-cita tinggi dari kota di pinggiran ibu kota. Ngekospun cuma bisa di kosan sempit dengan fasilitas seadanya.

Setelah mandi, aku pun langsung berpakaian rapi lalu menggembok kamar kosan ku yang berharga sewa 350k per bulan itu. Aku pun berjalan tergesa-gesa meninggalkan kosanku yang berada di kawasan kumuh namun tak jauh dari kampusku. Kala itu, aku udah telat 45 menit yang kebetulan hari itu jam kuliah dosen yang killer banget.

Setibanya di depan pintu ruangan kelas, dimana pintu itu sedikit terbuka. Aku pun mengintip melalui celah pintu. Terlihat para mahasiswa yang nampak semuanya duduk rapi bagaikan anak SD di dalam kelas sambil mendengarkan ceramah materi dari dosen killer yang bernama Bu Kinal.

Dengan gugup, aku coba mengetuk pintu sambil meminta izin masuk.

"Tok tok tok..." Seluru mahasiswa di dalam ruangan yang sunyi itupun serentak mata mereka melirik dan tertuju menatapku yang baru datang.

"Pe.. permisi...! Maaf bu! saya telat!" Ucapku dengan gugup dan berkeringat akibat perjalanan yang tergesa-gesa tadi.

Namun sepertinya, dosen sinting itu tak menghiraukanku dan terus melanjutkan ceramah materinya itu. Hal itu membuatku kikuk, dan serba salah. Akhirnya akupun berinisiatif melangkah masuk, karena mungkin ia sudah mengizinkanku masuk. Namun,

"DIAM DISITU!" Teriak Bu Kinal.

tentu saja teriakan itu membuat langkahku terhenti dan terdiam sambil senyum meringis menatap ke arah dosen gila itu.

"Maaf bu saya telat!, boleh saya duduk bu?!" Ucapku.

Namun sang dosen galak itupun hanya diam sambil memandangiku sinis dan mengalihkan kembali pandangan matanya ke arah buku tebal yang ia sedang pegang dengan tatapan judes lalu melanjutkan ocehan materi kuliahnya.

Aku yang makin bingungpun kembali berinisiatif untuk menuju bangku kosong yang berjarak 4 langkah lagi di depanku.

"NGEKK..." terdengar suara gesekan kusrsi lipat kuliah yang tergeser olehku.

"SURUH SIAPA KAMU DUDUK!?" Tanya Bu Kinal dengan Nada Tinggi.

"Ma.. maaf bu!, tadi saya sudah izin ke ibu masuk dan duduk kan!?" Jawabku dengan senyum ketakutan.

"SIAPA YANG KASIH IZIN?!" Bentaknya lagi.

"Hm.... " Belum sempat ku menjawab, Dosen galak itu langsung memarahiku panjang lebar dengan nada tinggi.

"Kamu itu! mahasiswa yang katanya berprestasi tapi gak pantes nyandang itu! Masih syukur kamu itu bisa kuliah di kampus ini tanpa mengeluarkan biaya sepesrpun! @###%@#^&)&*)&%%$#^%*....# "

Hampir 30 menitan ia menceramahiku di depan mahasiswa lain. akupun hanya bisa menunduk diam sambil di dalam hatiku kesal dan tak mau mendengarkan apa yang dosen sinting itu katakan.

Akhirnya setelah 2 jam mata kuliah mengerikan itu berlalu, yang mana hampir sepertiganya diisi hanya dengan ocehan dan ceramah kepadaku. Aku dan kedua sahabatku yang bernama Shani dan Anin yang baru saja tiba di kampus. Shani merupakan mahasiswi pintar, namun meskipun ia masuk kampus ini melalui jalur beasiswa, Shani berasal dari keluarga berada. Sedangkan temanku yang lainnya adalah Anin, ia adalah Mahasiswi asal palembang dengan gaya hidup hedon. Ia pindah ke ibu kota sejak SMA karena sang ayah dipindah tugaskan dari Palembang ke Jakarta. Akibat gaya hedonnya itu, ia kerap melakukan party bersama teman-temannya baik dari kampus maupun dari luar kampus.

HASRATOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz