Somnambulism

76 13 16
                                    

The protagonists of 1914 were sleepwalkers, watchful but unseeing, haunted by dreams, yet blind to the reality of the horror they were about to bring into the world.

― Christopher Munro Clark

Sebatang Lucky Strike lagi-lagi habis di tangan, padahal belum sempat ia mengisap dan membuang barang dua kali tiupan

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Sebatang Lucky Strike lagi-lagi habis di tangan, padahal belum sempat ia mengisap dan membuang barang dua kali tiupan.

Viper Whetstone menurunkan berkas foto yang tidak ada hubungannya dengan pelaporan yang dilakukan oleh seorang keluarga saat siang bolong tadi, pelaporan yang menggemparkan seisi kantor kepolisian, lagi juga mengundang tawa beberapa orang tua yang biasanya terdiam di balik meja.

Viper menyundutkan puntung rokok yang mulai membakar tangannya ke asbak yang isinya sudah menggunung tidak karuan. Diambilnya lagi sebatang baru dari sisi mejanya dan mulai mengapitnya di sela gigi. Lucky Strike berikutnya pun menyala, walau tidak jelas apakah nasibnya akan seperti batang-batang yang habis di tangannya karena sekedar larut dalam pikirannya, atau habis dicecapnya seakan Viper butuh sesuatu untuk membuang rasa pahit yang sudah mengakar di dalam indera pengecapannya.

Tumpukan-tumpukan fail di atas mejanya sudah menjadi sarang abu rokok yang terbang dari jepitan jarinya, terasa seperti dia seorang detektif yang hanya buang-buang waktu dan memakan gaji buta.

Rol film yang mengabadikan potret sepia peleton yang sudah menjadi keset di Pertempuran Somme 1916 tersenyum balik pada Viper diantara pucuk-pucuk dokumen. Viper menemukan penanya di antara tumpukan lain, dan mulailah ia menulis ulang pelaporan yang dilayangkan siang tadi ke buku catatan kulit usang yang sebentar lagi sampul bukunya mungkin akan robek. Bahkan buku itu pun sama tuanya dengan rol film, tercetak di pinggir halamannya British Press, 1916, juga bercak darah yang Viper tidak tahu milik siapa saja.

Dorothy Herring, 26. Housemaid - Myrtlegrove Estate.

Keluarga tidak dapat menghubunginya sejak akhir musim panas

Dorothy biasanya mengirimkan uang pada keluarga tiga bulan sekali

Keluarga menganggap Dorothy hilang

Penanya terhenti sejenak. Tangan kirinya mulai meraba tumpukan dokumen di sebelah kiri mejanya. Ia telah meminta seseorang mengambilkannya lagi tadi saat keluarga Herring yang datang menyebut soal Myrtlegrove Estate.

Myrtlegrove Estate, tidak berbeda dari banyak hunian milik tuan tanah atau keluarga kaya lain di sekitaran desa, terletak di daerah bukit terpencil. Viper pernah beberapa kali Myrtlegrove Estate membuka lowongan kerja bagi pengurus rumah dari waktu ke waktu seperti rumah-rumah lainnya, tapi Myrtlegrove Estate juga-lah yang mengundang desas-desus para pekerja yang hilang.

Bersama dengan Dorothy Herring yang baru saja dilaporkan keluarganya tidak pernah kembali lagi ke rumah, sudah ada enam korban. Lima sebelumnya tidak kunjung ditemukan atau diketahui kemana mereka 'pergi' setelah sekian waktu berselang.

Battlefield for OneOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz