Andhara 2

81 33 3
                                    

Ibu Ambar keluar dari kamar Bryan setelah mendengar Dara dan Leo bertengkar

"Ada apa sih ini, kok berantem?"

"Gak ada apa - apa Bu, Dara cuma asal ngomong"

"Aku gak asal ngomong ya Leo, terlalu banyak kata - kata darimu, dari Ibumu yang menyakiti hatiku"

"Kok jadi bawa - bawa Ibu?" Protes Ibu Ambar

"Ini masalah kita berdua, jangan bawa , bawa Ibu. Masuk kamar, urus Bryan !!" Perintah Leo. Dara diam tak bergeming

"Dara ! Kamu ga denger perintah suami kamu?? Gak punya kuping atau tuna rungu hah?"

"Bu tolong jangan pancing emosi saya" terang Dara berusaha menetralkan suaranya yang bergetar

"Kamu ngejawab saya? Saya bisa bayar mulut kamu agar tidak seenaknya mengeluarkan kata - kata" Ibu Ambar merogoh isi Tasnya dan melempar beberapa lembar uang seratus ribuan kearah Dara

"Terimakasih" ujar Dara singkat dan melangkahkan kakinya menuju kamar Bryan.

Di dalam kamar Dara tak kuasa menahan pedih dihatinya. Suaminya adalah harapannya tempat dia mengadu tempat dia berkeluh kesah tapi apalah daya, jika suaminya hanya ada di pihak ibunya. Ya, ibu mertua yang sangat tidak menyukai Dara. Sebenarnya Dara sudah sangat ragu untuk menikah terlalu banyak perbedaan diantaranya dan Leo. Andhara pun mencoba setulus hati mencintai dan melayani Leo namun semua itu gagal dan terasa sia - sia. Dia seolah berjuang sendiri.

"Bagaimana jika kamu kehilangan sosok bapak nak?" Tanya Dara mengusap lembut kening putra semata wayangnya yang tengah terlelap tidur. Mendapatkan Bryan itupun penuh perjuangan, usaha doa dan air mata.

Terdengar suara pintu dibuka, Dara buru- buru mengusap air matanya. Langkah kaki Leo memasuki kamar dan duduk di ranjang sebelahnya.

"Dara.." panggil Leo lemah

"Maafkan aku masalah perceraian itu ya?" Dara hanya bergumam kecil

"Aku tau aku salah.. aku..."

"Leo berhentilah bicara aku salah aku minta maaf dan apalah itu. Aku hanya ingin kamu bisa berubah lebih baik. Sudah 7 tahun Leo aku menahan semuanya"

"Aku baru pertama kali mengucapkan kata cerai itu.."

Dara mengangguk "Dan itu membuatku berpikir, apakah jalan cerai yang terbaik buat kita"

"Kita? Kamu begitu ingin bercerai dariku?"

Dara memutar tubuhnya dan menatap Leo "Jangan membohongi diri sendiri, terlalu banyak perbedaan antara kita dan terlalu banyak luka yang aku terima"

Leo menghela napas "Masalah Ibu?"

Dara tersenyum kecut lalu kembali merebahkan tubuhnya sembari memeluk Bryan

"Aku akan bicara dengan Ibu agar berhati - hati. Dan biar ibu bisa menjaga perasaanmu"

Dara tersenyum sinis "Jika kamu lakukan itu, ibu akan semakin membenciku Leo. Dia akan berpikir bahwa aku mempengaruhimu"

"Lalu aku harus bagaimana? Yang jelas aku tidak mau bercerai" tegasnya. Leo bangkit dan keluar dari kamar Bryan.

---------------------------------------------------------

Andhara meneguk kopi kesukaannya sambil membaca sebuah majalah fashion. Dia asik dengan dunia nya sendiri hingga tidak sadar ada seseorang yang duduk di depannya

"Hei" sapanya. Andaha menoleh

"Nabira !!" Seru Andhara

"Ga berubah deh kamu, tetep ceria" ujar Nabira, sahabat Dara sejak dulu.

ANDHARAWhere stories live. Discover now