28 : Knockturn Alley

Start from the beginning
                                    

"Kalau saja kita bisa mendengar apa yang mereka katakan!" kata Hermione.

"Kita bisa!" kata Ron bergairah. "Tunggu—sialan—" Ron menjatuhkan dua-tiga kotak yang masih dipegangnya sementara dia berusaha membuka kotak yang paling besar. "Telinga Terjulur, lihat!"

"Fantastis!" kata Hermione.

Sementara Ron mengulur benang-benang panjang warna daging dan mulai memasukkannya ke bawah pintu. "Oh, kuharap pintu ini tidak dipasangi Mantra Penolak Gangguan," Ron masih berusaha sebelum kemudian dia bersorak gembira. "Tidak ada mantera penolak gangguan!" kata Ron gembira. "Dengar!"

Mereka mendekatkan kepala dan mendengarkan dengan cermat pada ujung-ujung benang. Lewat ujung-ujung benang itu suara Draco bisa terdengar keras dan jelas, seakan radio baru saja dinyalakan.

"... kau tahu cara membetulkannya?"

"Mungkin," kata Borgin, dengan nada yang menyiratkan dia tak bersedia melibatkan diri. "Tapi aku perlu melihatnya. Kenapa kau tidak membawanya ke toko saja?"

"Tidak bisa," kata Draco. "Harus tetap di tempatnya Aku cuma perlu kau beritahu bagaimana
caranya."

Harry melihat Borgin menjilat bibirnya dengan gugup. "Yah, tanpa melihatnya, harus kukatakan ini pekerjaan yang sulit sekali, bahkan barangkali tidak mungkin. Aku tak bisa menjamin apa pun."

"Tidak?" kata Draco dan Harry tahu, hanya dari nadanya, bahwa Draco menyeringai.

"Mungkin ini akan membuatmu lebih mantap." Draco mendekati Borgin dan terhalang dari pandangan oleh lemari. Harry, Ron, River dan Hermione bergerak ke samping, berusaha agar masih bisa melihatnya, namun yang bisa
mereka lihat hanyalah Borgin, yang tampak sangat ketakutan.

Kalau kau berani cerita kepada siapa pun," kata Draco, "akan ada pembalasan. Kau tahu Fenrir Grey-back? Dia teman keluarga kami. Dia akan datang dari waktu ke waktu untuk memastikan kau memberikan seluruh perhatianmu untuk masalah ini."

"Tak perlu be—"

"Aku yang akan memutuskan," kata Draco. "Nah, aku sebaiknya pergi. Dan jangan lupa menyimpan yang satu itu, aku akan membutuhkannya."

"Mungkin kau mau membawanya sekarang?"

"Tidak, tentu saja tidak, dasar payah, mana mungkin aku membawa-bawa itu sepanjang jalan? Jangan jual itu."

"Tentu saja tidak... Sir." Borgin membungkuk serendah bungkukan yang Harry pernah lihat diberikannya kepada Lucius Malfoy.

"Jangan bilang kepada siapa pun, Borgin, termasuk ibuku, mengerti?"

"Tentu, tentu," gumam Borgin, membungkuk lagi.

Saat berikutnya, keliningan di atas pintu berdenting keras ketika Draco melangkah keluar dari toko, tampak sangat berpuas diri. Dia lewat sangat dekat dengan Harry, Ron, River dan
Hermione sehingga mereka merasakan Jubah bergetar di sekitar lutut mereka lagi. Di dalam toko, Borgin tetap berdiri membeku, senyum pura-puranya telah menghilang; dia tampak
cemas.

"Apa itu tadi?" bisik Ron, menggulung kembali Telinga Terjulur-nya.

"Entahlah," kata Harry, berpikir keras. "Dia mau memperbaiki sesuatu... dan dia memesan sesuatu di toko... bisakah kau melihat apa yang ditunjuknya waktu dia bilang 'yang satu itu'?"

"Tidak, dia di belakang lemari—"

"Kalian berdua tunggu di sini," bisik Hermione.

"Apa yang akan kau—?"

Namun Hermione sudah menyelinap keluar dari bawah Jubah.

"Aku akan ikut!" River ikut keluar dari jubah milik Harry.

Astronomy TowerWhere stories live. Discover now