-intro.

68 6 0
                                    

"EYA!"

Suara teriakan dari dalam kamar, membuat Eya yang tengah memakan rujak—dengan level pedas tertinggi-pun tersedak.

Uhuk!

Buru-buru Eya berlari ke dapur mengambil botol di dalam kulkas secara acak lalu meminumnya.

"Astaga!"

Uhuk!

Eya langsung membuang botol itu ke lantai, seraya mengusap bibirnya yang terasa aneh.

"EYA!"

Uhuk!

Lagi. Suara itu membuat Eya meremas rambutnya kesal. Menghiraukannya. Eya lalu mengambil kembali minum yang lain, kali ini langsung dari tekonya.

Eya tidak mau salah minum lagi, tadi dia malah mengambil botol cuka yang disimpan di botol kaca. Mirip sirup leci.

"ASTAGA! EYA!"

Mulai deh, batin Eya.

"Apa sih Mami, teriak-teriak mulu kayak di hutan. Eya jadi keselek nih," protes Eya setelah tadi meminum habis gelas berisi air putih yang dituangnya.

"Kamu ini ya, itu kamar kenapa berantakan banget sih? Kamu itu anak gadis kok jorok banget," omel Zely-Maminya Eya yang super duper bawel.

"Ish, Mami! Namanya juga hari libur. Jadi beres-beresnya juga libur," sahut Eya.

Tuk!

"Aduh!"

Eya meringis saat Zely menjitak kepala Eya dengan telunjuknya.

"Yang namanya anak gadis itu harus rajin, gak boleh males. Mau itu hari minggu kek, tetep harus beberes!"

Zely melipat tangan di dada, memasang wajah kesal. Namun tiba-tiba kakinya menginjak sesuatu.

Eya yang menyadarinya diam-diam berjalan mundur, menghindari omelan sang Maminya lagi.

Satu detik.

Dua detik.

Tiga detik!

"Ya ampun Eya!"

Saat itu juga Eya memutar tubuhnya dan berlari menuju kamar yang berada di atas.

Maminya itu pasti akan memberinya khotbah panjang lagi, menceramahinya tentang; anak gadis harus begini, anak gadis harus begitu.

Ampun Eya tuh.

Banyak banget sih aturan jadi anak gadis!

"Eya! Ini kenapa air pada tumpahan di lantai, botol cuka Mami juga kenapa ada di sini, Eya?!"

Samar-samar terdengar teriakan Zely dari kamarnya. Eya hanya terkekeh sambil lalu membanting tubuhnya pada kasur empuk dengan sprei bermotif princess.

"Kapan gue gak jadi anak gadis, biar gak banyak aturan gini," gumam Eya ambigu.

***

Ditulis tahun 2019.

AFFECTED | 2019 ✓Kde žijí příběhy. Začni objevovat