Bab 16

117 69 2
                                    

Theo mengukir senyuman. Ingatannya kembali kepada 300 tahun lalu.

Flashback...

Sumi yang sedang menikmati angin di taman Sky Kingdom dipandang Theo.

" Hyung. Pergilah lamar dia. Dah 100 tahun hyung suka dia takkan tak nak kawin?" soal Jiung.

Theo memandang Jiung sebelum menganggukkan kepalanya. Perlahan-lahan Theo melangkah ke arah Sumi. Sebaik sahaja dia menyentuh bahu Sumi, Sumi terus bertukar menjadi kucing putih dek kerana terkejut.

Theo mengukir senyuman senyuman sebelum mendukung Sumi yang kini dalam bentuk kucing. Mata Theo merenung dalam mata Sumi yang berwarna kuning.

" Comel betul kucing ni. Kucing, kawin dengan phoenix ni ya?" Theo mengukir senyuman sebelum melangkah pergi.

" Theo! Saya tak jawab lagi!" Sumi bercekak pinggang.

" Saya tak perlu jawapan sebab saya tak tanya pendapat. Saya hanya suruh awak untuk kawin dengan saya, " kata Theo dengan senyuman.

Sumi berjalan mendekati Theo sebelum memukul dada Theo.

" Tanyalah pendapat orang lain dulu. Kalau dia tak setuju?" marah Sumi.

Theo memegang tangan Sumi sambil merenung lembut mata Sumi.

" Awak menolak ke? " soal Theo.

" Sa,,, saya tak cakap saya tolak,,, saya"

" OK dah setuju. Minggu depan kita langsungkan"

Sumi melihat Theo yang berlaku pergi dengan senyuman. Pipinya meronta dek kerana malu.

" Dasar phoenix"

Flashback end...

" Lepas masalah Hyujin selesai kita langsungkan," kata Theo.

" Tapi awak pasti tak nak beritahu Hyujin semuanya?" soal Sumi.

" Tak nak. Biarkan jalan penuh liku sebelum jalan berubah kepada jalan lurus yang dipenuhi bunga. Macam kita," Theo mengukir senyuman.

Sumi menganggukkan kepala. Hyujin dipandang sebelum mereka keluar dari bilik Hyujin.

" Ingatkan tak nak keluar," Jiung mengukir senyuman.

" Kau dengar ke? " soal Theo.

" Aku tak perlu dengar sebab aku ni Phoenix, " Jiung mengukir senyuman.

" Hai kakak ipar," Jiung memandang Sumi.

" Tak payah mengada sangat. Dah jaga Hyujin. Hyung nak hantar Sumi balik, " arah Theo.

" Hyung balik tak malam ni. Ke bermalam dekat sana? " soal Jiung.

" Kenapa? Ada masalah? " Theo menarik tangan Sumi sebelum meninggalkan Jiung.

" Nampaknya aku jelah single lagi. Siapalah yang sukakan aku? " Jiung mengeluh.

Sebaik sahaja masuk ke bilik Hyujin, kelihatan muka Hyujin yang basah dengan air mata sedang duduk sambil memegang dadanya.

" Hyujin dah sedar? Hyujin ok tak?" soal Jiung.

" Mana San? " soal Hyujin.

" San dah,,,, " Jiung berhenti berbicara saat teringatkan San yang hilang di depan mata.

Hyujin terus menangis tanpa henti. Jiung mengeluh perlahan sebelum menarik Hyujin ke dalam pelukannya.

" Hyujin, mereka akan balik semula. Percayalah," kata Jiung.

" Tapi,,,,,,"

" Percayalah. Antara cepat atau lambat je," kata Jiung.

" Betul ke?"

" Em. Mereka akan datang sebagai manusia yang masih ada kuasa demon," kata Jiung.

Hyujin perlahan-lahan mengukir senyuman. Bulan purnama yang menyinari langit malam dipandang.

" Cepatlah berlalu bulan purnama, " Hyujin memegang kristal putih di lehernya.

" Kanapa tanya San? Kenapa tak tanya Wooyoung? "soal Jiung.

" Nanti Hyujin bagitahu. Hyujin nak tunggu mereka datang, " Hyujin mengukir senyuman.

My Boyfriend Is A Demon [ ATEEZ ] Où les histoires vivent. Découvrez maintenant