"Eum iya. Makasih ya Ma, udah lama aku kepikiran soal ini." ucap Renjun seraya tersenyum. Bersyukur banget dia dikasih mertua kayak Luhan gini.

"Sama-sama sayang. Udah pokoknya sekarang kamu fokus aja nyelesain skripsi kamu dan nikmatin aja dulu waktu berdua kamu sama Guanlin. Nanti kalau udah dikasih anak pasti susah banget waktu buat kalian berduaan, manja-manjaan, bahkan buat bercinta pun udah susah."

Wajah Renjun memerah mendengar kalimat terkahir yang diucapkan oleh mertuanya barusan.

"Eh Njun, Mama udah laper nih. Kita cari makan dulu yuk!" ajak Luhan.

"Ayo deh Ma. Aku juga udah laper nih!" balas Renjun.

"Kamu mau makan apa?" tanya Luhan.

Renjun tampak berpikir sebentar sebelum menjawab, "Soto ayam kayaknya enak Ma."

"Boleh tuh. Ayo deh kita bayar bajunya terus makan!"

"Okay Ma. Ayo!"

.

.

.

Pukul setengah enam sore, Renjun baru pulang ke rumahnya. Belanja memang terkadang membuatnya lupa waktu.

"Aku masuk dulu ya Ma!" pamit Renjun setelah turun dari mobil milik mertuanya.

"Iya sayang. Mama langsung pulang ya." balas Luhan.

"Nggak mau mampir dulu?" Renjun bertanya menawarkan.

"Nggak usah, nanti Papa kamu nyariin. Salam aja sama Guanlin ya Nak!" jawab Luha.

"Ohh. Siap Ma. Bye bye!"

"Bye sayang!"

Setelah mobil Luhan menghilang dari pandangannya, Renjun pun masuk ke dalam rumah. Matanya melebar kaget melihat mobil mewah suaminya sudah terparkir rapi di garasi rumah. Dalam hatinya sudah ketar-ketir. Ia tidak mau dihukum lagi :(

Renjun menarik napas dalam-dalam sebelum memberanikan diri untuk membuka pintu rumahnya perlahan.

"Adek pulang..." ucapnya pelan.

"Dek, udah pulang!" sapa Guanlin yang sepertinya baru selesai mandi.

"M-mas.." Renjun mencicit takut. "Maaf ya adek pulangnya telat. Jangan marah. Jangan hukum adek lagi."

Guanlin malah tertawa mendengar itu.

"Siapa yang mau marah sih sayang? Lagipula ini baru jam setengah enam sore, Mas yang pulangnya terlalu cepet." ucap Guanlin.

Renjun menghela napas lega. "Adek takut Mas marah."

"Nggak kok. Sini duduk!" Guanlin meraih tangan istrinta dan menuntunnya untuk duduk di sofa.

"Gimana tadi jalan-jalan sama Mamanya? Seru?" tanya Guanlin.

"Seru Mas!" jawab Renjun antusias. "Eh btw tadi Mama titip salam buat Mas."

Guanlin mengangguk saja. "Ini kamu belanja habis berapa?" tanyanya sembari menunjuk kantung belanjaan yang tergeletak di lantai.

"Eum...Seratus jutaan mungkin." jawab Renjun pelan. "Terlalu banyak ya Mas? Maaf ya Adek kalap tadi."

Alih-alih marah, Guanlin malah tersenyum bangga. Akhirnya, istrinya ini bisa boros juga.

"Nggak apa-apa sayang. Mas justru seneng kalau kamu kayak gini." balas Guanlin. "Kamu beli apa aja emang?"

"Banyak Mas!" jawab Renjun antusias. Ia menarik tangan suaminya untuk duduk di lantai dan mulai melihat-lihat isi kantong belanjaan.

"Oh ya Mas tadi Mama nyaranin buat beli ini, jadi Adek beli deh. Coba dibuka!" Renjun memberikan kotak perhiasan merah beludru dengan merk Tiffany & Co.

Guanlin menerima kotak tersebut dan membukanya dengan penuh rasa penasaran.

"Piercing?" tanya Guanlin tidak percaya setelah membuka kotak itu yang ternyata isinya adalah sepasang piercing berbentuk bunga mawar. "Adek mau pakai ini?"

"Adek tergantung Mas. Kalau Mas bolehin adek bakal pakai. Tapi kalau nggak boleh nggak apa-apa, biar disimpen aja jadi koleksi." jawab Renjun.

Guanlin tampak berpikir sebentar. Sepertinya piercing berbentuk bunga mawar itu akan lebih cantik jika dipakai oleh Renjun.

"Kamu boleh pakai ini kok." ucap Guanlin membuat Renjun tersenyum girang. "Emang kamu mau pakai di mana?"

"Em..belum tau sih Mas, nanti Adek pikirin dulu."

"Kalau mau pasang piercing bilang Mas ya, nanti Mas anterin kamu ke kliniknya."

"Siap Mas!"

Setelahnya mereka berdua kembali sibuk melihat-lihat belanjaan yabg sudah dibeli oleh Renjun. Tapi Guanlin mengernyit ketika mendapati sesuatu yang tampak seperti bando berbentuk telinga rubah, dan... ekor rubah(?)

Ia tidak salah lihat kan?

"Astaga Dek, kamu ngapain beli beginian?!" seru Guanlin kaget.

"Astaga Dek, kamu ngapain beli beginian?!" seru Guanlin kaget

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

"Eung? Emang itu apa?" tanya Renjun polos

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

"Eung? Emang itu apa?" tanya Renjun polos.

"Kamu nggak tau ini apa?"

Renjun menggeleng.

"Tadi Adek liat itu dan kayaknya lucu jadi Adek beli deh." Renjun mengambil bando telinga rubah yang dipegang oleh suaminya lalu memasangnya di kepala. "Tuh lucu kan Mas!"

Guanlin menggeram. Baru ngeliat begitu aja kejantanannya sudah bikin tenda di dalam celana.

"Ayo Mas kasih tau apa fungsi sebenarnya dari benda itu!"

"IH MAS MAU KEMANA?! BELANJAANNYA BELUM DIBERESIN! TURUNIN ADEK!!"

Tbc...

AFTER WEDDING (GuanRen)✔Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum