"haikuan ge tau jawabannya" wang yibo tertunduk takut.

Haikuan mendekat, menyentuh bahu yibo, dan menepuknya beberapa kali. Hal itu malah mengundang tatapan heran sekaligus bertanya dari yibo. Tidak biasanya haikuan tidak ceramah atau mungkin belum.

"ada hal yang ingin gege katakan pada yibo" nada suara haikuan terdengar sangat serius, membuat yibo takut hal buruk telah terjadi.

"tentang apa?"

"duduk dulu!" haikuan mengajak wang yibo untuk duduk di sofa, agar pembicaraan mereka tidak terlalu tegang, dan jauh lebih santai.

"ada apa ge? Katakan! Jangan membuatku penasaran"

Haikuan tersenyum lembut pada yibo, namun bukannya senang wang yibo malah takut, hey bagaimanapun ia baru saja tertangkap basah melakukan kesalahan, dan gegenya yang selalu marah jika ia balapan liar ini malah tersenyum, wang yibo curiga bahwa gegenya ini mempunyai jiwa psikopat, jadi setelah lelah memperingati ia yang tidak mau mendengar, gegenya itu mau mencincang yibo dengan senyuman. Pikiran konyol wang yibo malah membuat ia merinding sendiri.

"yibo"

Panggilan lembut haikuan membuat segala pikiran-pikiran tidak masuk akal di otak yibo langsung hilang.

"iya ge" balas yibo sedikit ragu.

"besok gege akan berangkat ke Amerika, ada pekerjaan di sana ja-"

"tunggu, tunggu...jadi gege tidak di rumah dalam jangka waktu lama" wang yibo memotong ucapan haikuan dengan cepat. Dan anggukan kepala dari haikuan membuat wang yibo bersorak dalam hati.

Bukankah jika haikuan tidak ada itu artinya ia bebas melakukan apapun yang ia suka, tidak ada lagi ceramah panjang lebar, tidak ada lagi tatapan tajam, dan yang pasti tidak ada lagi gegenya yang menyebalkan, tanpa sadar sudut bibir wang yibo terangkat membentuk senyuman, ia benar-benar merasa senang.

"yibo" haikuan berusaha menyadarkan wang yibo yang terlihat seperti orang bodoh sekarang, akan tetapi bocah itu masih saja larut dalam pikiran-pikiran menyenangkannya.

"yibo" sekali lagi haikuan memanggil nama yibo, ia bahkan mengibaskan tangannya di depan wajah yibo, tapi tidak juga menyadarkan bocah itu.

Haikuan menjadi geram sekaligus kesal, di saat serius seperti ini, wang yibo malah melamun. Dengan jahil haikuan menyentil dahi yibo, membuat laki-laki muda itu meringis pelan, dan melayangkan tatapan tidak terima.

"kau tidak mendengarkan apa yang gege katakan?" haikuan sudah menatap tajam pada wang yibo.

"yibo dengar, gege tenang saja"

"lalu, apa yang aku katakan tadi wang yibo" haikuan menyenderkan punggungnya di sofa.

"gege akan pergi ke Amerika karena pekerjaan, dan tidak akan di rumah dalam waktu lama" balas yibo

"hanya itu?"

"ya, memang apa lagi?" ujar yibo yakin.

"bocah tengik...gege bilang kau akan tinggal di apartemen teman gege"

"HAH?" wang yibo membulatkan matanya tidak percaya dengan apa yang baru saja haikuan katakan.

"tidak ada bantahan, atau motor kesayanganmu gege sita"

Wang yibo berdecih tidak suka, lihat gegenya itu memang menyebalkan, bahkan wang yibo belum mengeluarkan protesannya, tapi haikuan sudah lebih dulu mengancamnya.

"kapan gege berangkat" wang yibo bertanya dengan malas.

"besok pagi"

"APA?" wang yibo kembali di buat terkejut.

"jangan teriak-teriak yibo! Astaga ini bahkan sudah jam satu malam"

"kenapa gege baru memberitahu?" wang yibo tidak memperdulikan ucapan haikuan tadi, ia lebih memilih memberikan pertanyaan lagi pada haikuan.

"salahkan dirimu yang baru pulang di jam orang istirahat" ujar haikuan tajam.

Glek.

Wang yibo menelan ludahnya kasar. Kata-kata haikuan tadi membuat ia merasa takut lagi jika gegenya itu akan mulai memarahinya.

"sudah, kembali ke kamarmu dan istirahat" haikuan beranjak dari duduknya, tapi sebelum ia pergi, ia mengatakan sesuatu yang membuat wang yibo kembali terkejut dan juga kesal.

"bereskan barang-barangmu malam ini juga...besok gege akan mengantarkanmu...tidak ada bantahan, atau motormu gege jual"












TBC.

Aku minta kritik dan sarannya yah untuk ff aku yang ini.

Semoga kalian suka, dan semoga ceritanya tidak membosankan.

Two Crazy PeopleWhere stories live. Discover now