h. up in flame

Zacznij od początku
                                    

"Tentu saja, Bi. Aku akan ke sana secepat mungkin."

Panggilan terputus setelah Seulhee mengucap terima kasih, ia kemudian bergegas mengganti pakaian, tak lupa pula memoles wajah dengan sedikit sentuhan make up, pun menyempatkan diri untuk memanaskan pasta saus pesto yang dimasak tadi siang untuk dimakan Jinan nanti malam.

Sepuluh menit sebelum matahari benar-benar terbenam di peraduan, sosok yang telah Seulhee tunggu-tunggu akhirnya tiba, Taehyung keluar dari dalam mobil sembari menenteng parsel kecil berisi buah-buahan segar dan juga beberapa tangkai aster yang dililit pita merah. Setelan kemeja putih melekat di tubuh tegapnya, dipadu dengan balutan jas armani serta celana bahan kecokelatan. Ia berjalan ringan, menapak pekarangan rumah dan tanpa ragu menyambut pelukan Seulhee yang menanti di bawah nyala damar.

"Syukurlah kau datang, Taehyung." Si wanita melepas dekapan, menepuk lengan sang lawan sembari mematri senyum penuh rasa lega. "Kalau begitu, Bibi pergi dulu, ya. Bibi titipkan semuanya kepadamu."

Taehyung mengangguk sebanyak dua kali, membiarkan Seulhee melenggang dari hadapan dan memasuki mobil sedan yang bernaung di bawah kanopi. Mereka sempat bertukar senyum, melambaikan tangan tanpa perpisahan sebelum akhirnya hilang ditelan tikungan. Sebuah kunci perak telah berada di genggaman, Taehyung membiarkan pandangannya menjelajah, meneliti tiap sudut beranda yang nyatanya hanya diisi oleh satu set meja berbahan rotan serta tanaman hias. Sejemang ia memejam, memersiapkan sandiwara terbaik agar bisa menjadi pemeran yang andal.

Menyingkap kelopak mata dengan perasaan yang berpuluh kali lipat lebih baik dari sebelumnya, Taehyung mulai memutar kenop pintu, menguncinya dari dalam dan menuntun kedua tungkai agar tetap berporos pada gravitasi bumi. Di bawah pijar lampu yang redup-tampak seperti orang yang mengantuk, Taehyung menaiki satu per satu undakan tangga yang membawanya langsung ke ruangan di sayap bagian barat.

Mengeratkan genggaman pada tangkai parsel juga buket bunga, Taehyung melempar ketukan-ketukan ringan menggunakan tangannya yang bebas. "Jinan? Apa kau di dalam?" Hening, tak ada satu pun suara yang terdengar selain hela napas beratnya. "Ini aku, Taehyung."

Lagi-lagi, tidak ada sahutan yang resap di telinga.

Mengendikkan bahu, Taehyung berasumsi bahwa Jinan telah tidur lebih awal. Manakala jemarinya terulur guna menarik tuas pintu dan melesakkan diri ke dalam kamar yang didominasi aroma manis permen, Taehyung justru tidak menemukan presensi gadis itu dimanapun-tidak dengan ranjang bersprei putih tulang, juga tidak dengan sofa mungil di dekat jendela. Okularnya terus memindai sudut-sudut yang ditempa kegelapan, merefleksikan sebuah bayangan di permukaan dinding yang sedetik kemudian dirampas habis usai Taehyung menekan sakelar lampu.

Bersama pikiran yang bersengkarut, Taehyung semerta-merta mendengar lirihan samar di balik bilik kamar mandi. Setengah tergesa meletakkan parsel dan buket bunga aster yang dibawa penuh cinta, pria Kim itu mendobrak pintu yang menjadi penghalang secara paksa.

Benar saja, Jinan ada di sana, duduk bersimpuh di dekat saluran pembuangan sembari memuntahkan isi perut berupa cairan dalam jumlah masif, piyama kremnya basah akibat kucuran shower yang sengaja dinyalakan. Namun, seakan betisnya terjebak dalam kubangan lem super lengket, Taehyung mematung di ambang pintu, menyaksikan bagaimana si gadis memukul-mukul dada secara konstan hingga tangannya terkulai lemas di sisi badan, separuh tak sadarkan diri hingga kepalanya nyaris menghantam pinggiran bathtup.

Melihat hal tersebut, Taehyung bergerak cepat menarik Jinan ke dalam pelukan, memangkas bentangan jarak tanpa peduli muntahan Jinan yang mengotori jas mahal miliknya.

"Apa yang kau lakukan, Ji?" tanya pria itu dengan desibel menyerupai bisikan, bergegas mematikan shower dan menggendong Jinan keluar dari kamar mandi. "Kumohon, jangan pernah menyiksa dirimu seperti ini lagi. Kau membuat semua orang cemas, bukan hanya ibumu, tetapi juga aku."

A Home Without WallsOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz