1983: Jakarta sedang berdarah. Warga Indonesia sedang kehilangan keluarga dan kerabat tersayang mereka. Manusia sedang diburu kanan-kiri, seperti hewan liar. Rangga merenungkan nasibnya setelah menyelesaikan penyuntingan film dokumenter yang dibuatnya dengan tujuan untuk membuka mata para rakyat yang telah dialihkan dan dibutakan oleh propaganda menyesatkan. Bukan hanya nyawanya saja yang terancam, semua karya yang ia telah perjuangkan untuk dibuat dan diterbitkan juga terancam. Apakah mereka akan terbuang dan terisia-siakan? Film karyanya tersembunyi pada dengan sosok yang telah menyentuh hatinya selama proses pembuatan. Hanya satu yang dapat selamat. Apakah pengorbanan dan tekad Rangga setimpal dengan nasibnya?