Megan Jules, wanita cantik, keras kepala sekaligus mandiri, yang berprofesi sebagai sekertaris pribadi di salah satu perusahaan ternama di Manhattan. Terlalu fokus pada karirnya membuat ia tidak perna terlibat secara langsung dalam sebuah hubungan percintaan. Di juluki "perawan tua" oleh kakak perempuan serta anggota keluarga lainnya tak ayal membuat emosi megan meledak-ledak. Oh ayolah, Megan jelas-jalas tidak bisa menerima itu semua. Usianya baru 25 tahun. Tua! Perawan Tua!!!! Shit!!! Dia bukan perawan tua -setidaknya belum- usianya bahkan baru mencapai seperempat abad, bulan lalu. Megan melakukan segala cara agar kakak perempuan beserta keluarga besarnya berhenti menjulukinya "perawan tua", termaksud rela membayar mahal rekan sekantornya agar bersedia berpura-pura menjadi kekasihnya. Tapi sang kakak -Stacy- bukanlah tipe wanita tolol yang mudah ditipu. Sekali liat saja, Stacy tahu bahwa lelaki yang dibawah adiknya saat perayaan malam natal tidak lebih dari seorang kekasih bayaran. Di tengah keputusasaan-nya, Megan menemukan seorang pria asing yang sedikit banyak, Tidak.. Tidak.. Tidak.. Bisa jadi sangat banyak menarik perhatiannya. Pria asing yang tampan sekaligus sexy. Pria asing yang kerap kali di jumpainya di dalam lift setiap hari sabtu tepat pukul 09:30 pagi dalam balutan kaos putih oblong dan jaket kulit hitam. Dan Saat pertama kali melihat pria itu, Megan tahu bahwa ia telah menemukan solusi atas segala permasalahan yang seolah mencekiknya.