It all started

9 0 0
                                    

Sebagian besar manusia pernah merasakan cinta. Dari kata biasa hingga kata luar biasa. Dan dikebanyakan manusia pasti sudah merasakan kata itu semua.

Love is not wrong, but sometimes selfishness needs to be removed little by little. Because love is not about who is right and who is wrong, but about realizing what true love is like.

Disini, lain halnya dengan kisah cintaku dengan sahabatnya sahabatku yang hanya aku kenal lewat sebuah foto. Tidak pernah bertemu walau sebentar. Namanya Zerel.

Semua berbalik dengan seharusnya. Walaupun begitu, entah mengapa, i was so afraid of losing it. Aku merasa nyaman dengannya.

Sekarang, Aku ceritakan semuanya dari awal. Semoga kalian suka :)
-----

16 Juni 2019
Pagi yang cerah, tanpa ada apapun masalah. Berjalan seperti biasanya. Tapi tiba-tiba semuanya berubah semenjak teman sekelasku, Chely dan saudaranya,Aldo memperkenalkan teman mereka kepadaku. Namanya Zerel. Awalnya si aku biasa-biasa aja. Tidak pernah mengira bahwa dia sudah lama mengenalku. Dan saat dia pertama kali hadir, dia tanpa ragu mengungkapkan perasaannya. Dengan keadaanku yang tidak tahu sama sekali ya jelas aku menolaknya. Tapi dia tidak menyerah. Dia masih menunggu.

Hingga aku ada dititik dimana aku mulai membuka hati buat Zerel. Aku mengira dia masih dengan rasa yang sama, tapi justru sebaliknya. Dan betapa anehnya aku, aku ga bisa ngelupain dia. Aku ga maksa dia waktu itu buat bales perasaan aku. Tapi semakin lama semakin sakit. Akhirnya aku putusin buat pelan-pelan ngelupain dia. Karena aku dapat kabar kalo dia ga bakalan ngejar aku lagi karena kecewa sama aku. Dia juga sempat bully-bully aku, aku ikhlas. Lagian juga dia sudah ada penggantinya. Dia juga tahu, kalau orang tuaku tidak menyukaiku menjalin hubungan dengan orang yang berbeda keyakinan. Sakit sebenarnya. Tapi aku belajar ikhlas, akhirnya aku bisa ngelupain dia. Selanjutnya aku lalui hari seperti sedia kala.
-----

19 September 2019
Pagi-pagi sekali aku dibangunkan dengan bunyi alarm ku. Seperti biasa, aku hanya mengecek Handphone milikku. Tapi suasana hatiku berubah ketika mendapati nomer yang tidak aku kenal ngechat aku, "Hai sya, save back ya, gua Zerel" isi chatnya. "Aku harus gimana nih" ucapku dalam hati.

Tapi aku pura-pura lupa.

"Zerel mana ya?" Balasku.

"Lupa ya sama gua? Padahal gua ga pernah ngelupain lu :)" balas dia.

"Oh Zerel itu. Iya iya" jawab ku.

Tanpa rasa takut dia menanyakan tentang perasaan ku ke dia.
"Keisya, gua mau nanya. Lu masih suka sama gua? Masih nunggu-nunggu gua?"

"Ga tu, aku udah move on juga. Aman" jawabku

"Oh kirain masih" balas dia

"Wkwk ga" jawabku lagi

-----
Semakin hari, Aku dan Zerel semakin akrab. Seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa sebelumnya.
-----

10 Oktober 2019
Pagi-pagi sekali, seperti biasanya, aku mengecek apakah aku mendapatkan pesan dari Zerel. Dan aku mendapatkannya, tapi kali ini agak berbeda. Dia hanya membalas pesanku tadi malam, itupun membahas topik baru.

"Orang tua lu masih ga suka lu jalin hubungan sama orang yang beda agama ya?" Tanya Zerel.

"Iya kayaknya" jawabku

"Kenapa si orang tua lu ga suka banget, kek najis banget gitu. Kek kami ni apa aja lagi jadi sampe dijauh-jauhin banget gitu. Kek sok suci banget si. " balasnya dengan sedikit menyolot.

"Aku si ga tau kenapa. Tapi setiap aku tanya ke mereka, kenapa ga suka? Mereka cuman diem aja" jawabku

"Oh..gua tau. Lu nolak gua kemaren karena lu juga ga suka kan sama agama gua? Iyakan? Ngaku lu! Dasar sok suci! Kek agama lu agama yang jelas suci aja." Balas Zerel.

"Bukannya aku ga suka sama agama kamu, maaf ni. Cuman aku belum tau sama kamu. Kamu pas dateng, ngenalin diri, terus malah ngajak aku pacaran. Gimana aku bisa nerima. Aku ga tau apa-apa." Jelasku

"Sok lu! Bilang aja lu ga suka juga. Tapi lu ga enak sama gua, sama Yeremia, sama Rahel ya kan babi? Ngaku lu asu!" Jawab Zerel yang mulai berkata-kata tidak wajar.

"Serius dah. Aku suka-suka aja sama kalian. Aku menghormati agama kalian." Jawabku

"Halah anjing anjing..masih belain diri sendiri. Jelas-jelas lu juga ga suka. Terus tu juga, orang tua lu babi banget si anjing. Kon**l asu, jijik gua ama lu anjing. Mending jauh-jauh dah lu dari gua. Jijik banget gua temenan sama orang sok suci kek lu anjing. Mulai sekarang, lu jangan deket-deket gua lagi. Inget lu babi. Goblok asu. Dah gua jijik ama lu kon**l" jawab Zerel dengan emosi

"Oh oke" jawabku
-----
5 menit kemudian
-----

"Woi baabiii asuu kon**l. Inget lu, jangan deket-deket gua lagi. Gua udah jijik ama lu. Temenan aja jijik. Apalagi pacaran ama lu asu, kon**l kon**l babi, goblok." Si Zerel ngechat lagi.

(CAPER WOI) ucapku dalam hati.
"Iya iya ga deket-deket kamu lagi kok. Aman." Jawabku

"Yaudah sip asu. Gua udah jijik soalnya. Makanya gua ga pengen lu deket-deket ama gua. Najis!" Balasnya dengan kasar

"Iya. Aman" jawabku

"Oke" balasnya
-----
Jujur ni, dia ngomong gitu sakit banget. Aku bener-bener tersinggung itu sebenernya. Cuman aku males aja nyari masalah sama dia. Yaudah aku jauhin, dia minta gitu.

-----

Hold on, wait for the rest of the story. Don't forget to leave something in the comments column and don't forget to vote

Thank you for reading :)
(Ig.@trhlmh__)

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 14, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

I AM VERY CONFUSEDWhere stories live. Discover now