"kepercayaan"

21 2 1
                                    


Hari yag indah di sebuah desa kecil wilayah Durham. Menemani liburan seorang detektif swasta yang menangani kasus-kasus orang yang kurang percaya dengan kinerja Polisi dan para detektif ulungnya.

Hanya liburan kecil di tengah pekerjaan yang sangat menguras tenaga dan waktu yang ku miliki, tentu jika ada panggilan dari burung Dara yang membutuhkan, aku terpaksa mengakhiri liburan ini. Sore sekitar pukul 5, aku mendapat surat panggilan dari seseorang yang membutuhkan jasaku.

"Mengganggu saja" ucap ku.

Surat itu memberitahu telah terjadi perampokan di sebuah Bank di Newcastle tadi pagi. Cukup lucu, dipagi hari dimana banyak orang beraktifitas ditambah Kota yang ramai, perampok itu masih bisa lolos. Pikirku, wajar kalau masyarakat kurang percaya akan kinerja para Polisi. Berhubung kasus ini masih hangat dan meminimalisir serpihan yang hilang, malam ini aku langsung berangkat menuju bank tersebut.

Sekitar pukul sepuluh malam aku tiba di Newcastle, berhubung sudah malam aku putuskan untuk mencari tempat penginapan sekaligus mencari pecahan-pecahan kecil dari warga sekitar. Aku sampai disebuah penginapan bernama New Born, nama tempat yang aneh dan tempat yang kurang begitu bagus, cocok untuk detektif swasta yang gajinya tak menentu seperti ku.

ku buka pintu dan langsung menuju ke meja resepsionis.

"Apa ada kamar yang kosong sir?" tanyaku ke petugas resepsionis.

Ditengah percakapan aku mencoba mencari sedikit informasi dari petugas resepsionis itu, berhubung tempat ini tidak terlalu jauh dari TKP. "Saya dengar baru saja terjadi perampokan di dekat sini, apakah itu benar sir?"

"Betul pak, tadi pagi sekitar pukul 9", jawabnya. "Tempatnya tidak terlalu jauh dari sini, di sebrang jalan sana, tepatnya di bank Queen Throne. Pelakunya tidak terlalu banyak bahkan cenderung sedikit bagi kelompok perampok, mungkin kurang tepat jika disebut kelompok karena jumlah nya yang hanya dua orang".

"Dua orang", jawabku dengan heran. "ya, dua orang", jelas petugas tersebut.

Keesokan paginya aku bergegas menuju ke lokasi kejadian dengan berjalan kaki, mengingat tidak terlalu jauh lokasi kejadian dari tempat bermalam ku. Diperjalana sambil kuperhatikan lokasi sekitar kejadian, tempat yang begitu ramai, banyak toko-toko di sepanjang jalan tersebut bahkan tidak sedikit anak-anak yang bermain dengan riangnya tanpa memedulikan apa yang terjadi kemarin. Sesampainya di tempat kejadian, aku langsung di sambut oleh seorang pria gagah, berbadan kekar, berseraga rapih, dan sedikit ber jenggot.

"Mr. Jack William, betul?" tanyanya. "ya, itu saya" jawabku.

"Silahkan duduk tuan. perkenalkan saya Robeth Barnard, inspektur polisi."

Singkat, padat, dan jelas. Kupikir dia orang yang tidak suka basa basi, pasti sangat sulit untuk mendapat informasi dari orang seperti dia.

"Sepertinya saya tidak perlu menjelaskan lagi siapa saya dan apa yang akan saya lakukan disini inspektur, bisa jelaskan detail kejadiannya kepada saya"

"Baiklah, kemarin tanggal 13 sekitar pukul 9 pagi telah terjadi perampokan di bank ini jumlah pelakunya hanya 2 orang. Ya, memang aneh melihat jumahnya mereka berani untuk mencuri di tempat ini, tempat yang cukup ramai dengan aktifitas banyak orang. Sekitar pukul sembilan ada dua orang datang mengenakan pakaian yang cukup aneh dimusim panas ini. Mereka mengenakan jaket musim dingin tebal, lengkap dengan aksesoris bulu-bulu dilehernya. Pasti sangat panas jika dipakai disiang hari. Mereka masuk ke dalam bank lalu menodongkan senjata api kepada para pengunjung dan karyawan bank, setelah itu salah satu dari kedua orang tersebut masuk ke tempat penyimpanan uang dan langsung membobol brankas dan membawa uang didalamnya. Anehnya perampok tersebut tidak membawa semua uang yang ada di dalam brankas, mereka menyisakan 210 Pound"

"Cukup aneh, boleh saya melihat brankas yang dibobol oleh pencuri pemberani itu?".

"Tentu Mr.William, mari saya antar".

Terlihat ada yang janggal dari brankas itu, tidak ada goresan ataupun bekas bor yang menancap pada brankas besar itu.

"Apakah bank ini tidak memiliki tanda bahaya atau sejenisnya?" tanya ku pada inspektur itu.

"Tentu saja ada Mr.William, tetapi ketika ada perampokan tersebut penandanya mati alarm yang biasanya bunyi itu tidak berbunyi ketika salah seorang karyawan bank menekan tombolnya. Sungguh sial sekali bank ini, barang yang jarang digunakan malah rusak ketika ingin digunakan."

"Apakah tidak ada pegawai yang selalu mengontrol keamanan di bank ini?", tanya ku.

"Tentu saja ada, namanya Adison. Dia sudah bekerja cukup lama di sini."

"Ada dimana dia sekarang, boleh saya bertemu dengannya?"

"Sekarang dia sedang tidak ada di sini, karena hari ini bank tutup untuk umum. Saya akan berikan alamat rumah nya pada anda, silahkan datang kesana jika anda ingin bertemu dengannya".

Black JackWhere stories live. Discover now