Bagian 1

4 0 0
                                    


Kuroshiro

.

Mempersembahkan

.

Tír na nÓg

.

Genre: Fantasi, Romance

Rate: T

Warning : tidak menjanjikan EYD, crackpair, typo(s), OOC

.

.

Tír na nÓg

.

.

"Anda siapa, Tuan?"

Pria itu tersenyum hangat menatap Persephone yang kebingungan. Mengapa pria itu tampak agung? Persephone tidak tahu. Di tengah hutan yang sunyi seperti ini, tampaknya bukan pertanda baik jika ada pria asing tak dikenal datang menemuimu. Atau setidaknya menatapmu seolah kau adalah peri yang datang dari Negeri Oz.

"Aku bukan siapapun, Nona."

Persephone memiringkan kepalanya. Bertanya pada dirinya sendiri apa dia memakai sesuatu yang aneh pada pakaiannya. Dia tidak nyaman dengan pandangan yang didapatnya dari si pria asing.

"Kalau begitu, saya permisi, Tuan."

Persephone memilih kabur. Dia tidak mau sesuatu terjadi padanya karena pria asing. Dia tidak nyaman dan merasa dikuliti. Dan ya....

Pria itu tidak bergerak. Hanya menatap punggung Persephone yang mulai menjauh.

.

.

Tír na nÓg

.

.

Hutan ini tidak ada ujungnya. Bukankah seharusnya dia segera menemui gerbang masuk hutan? Dia tidak jauh dari rumah. Hanya berjalan di hutan belakang rumahnya. Apa yang salah?

Persephone berhenti. Duduk di sebuah batang kayu yang ambruk. Dia merenung. Mulai memikirkan bahwa dia mungkin tersesat. Dia memandang sekelilingnya. Menatap deretan pohon besar yang ada mengelilinginya.

Hutan selalu membuatnya bahagia.

Tenang.

Sejuk.

Damai.

Dia selalu pergi ke hutan belakang rumahnya setelah pelajarannya selesai. Menenangkan dirinya agar emosinya stabil. Semacam meditasi yang dia miliki untuk dirinya sendiri. Sofia selalu bertanya padanya, mengapa dia tampak sangat kuno? Atau lebih spesifik, Sofia sering menyebutnya sebagai Arthemis alih-alih Persephone karena menyukai hutan lebih daripada keramaian kota.

"Lain kali, aku akan membawa ponselku." Seharusnya dia membawa ponsel. "Ini jelas konyol, kan?"

Mengapa dia tersesat di hutan yang sudah dijelajahinya hampir di seluruh hidupnya? Tak ada gunanya juga dia membawa ponsel. Dia tidak ingin diganggu ketika dia menenangkan dirinya. Itu tidak masuk akal. Persephone memandang hutan itu kembali. Ada yang aneh.

"Kenapa pohon-pohon ini sangat besar?" Persephone bergumam pada dirinya sendiri.

Sebentar. "Tampaknya ada yang berbeda." Hutan ini berbeda dengan yang dimiliki keluarganya. Hutan milik keluarganya memang memiliki pohon yang besar, tapi tidak sebesar pohon yang ada di Mirkwood. Ini bahkan bisa lebih besar dari hutan yang ada di film The Hobbit. Apakah normal?

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 21, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Tír na nÓgWhere stories live. Discover now