PROLOG

20 0 0
                                    

Sore yang cerah disebuah taman kota yang kini ramai dikunjungi orang. Entah itu jalan-jalan, numpang lewat, atau hanya numpang selfie. Banyak juga anak-anak yang sedang bermain prosotan, ayunan, dan bak pasir yang tersedia disana. 

Seorang anak terlihat duduk sendirian di sebuah bangku taman sambil memakan es krim. Ia menikmati es krimnya sambil melihat anak-anak sebayanya yang tampak bergembira bersama teman-temannnya. Tiba-tiba es krim yang tadi dipegangnya raib. Ia mendongak, dan kini es krim itu sudah pindah ditangan Jason, anak paling jahat yang ia kenal, bersama dua temannya, Harry dan Nial. 

''Hallo, Mika .'' sapa Jason dengan senyuman devilnya, dan kemudian duduk di sebelah Mika. ''Sore-sore gini emang enak ya makan es krim,'' tanpa permisi, Jason memakan es krim milik Mika. Mika memandang Jason dengan pandangan tak suka.

''Serah deh,'' Mika berdiri, tapi langsung dicegah oleh Harry dan Nial.

''Eits, mau kemana?'' sambar mereka.

''Mika mau beli es krim lagi, yah ? Nggak usah. Ini masih kok.'' Jason membersihkan tenggorokannya, lalu meludah pada es krim Mika. ''Ayo dimakan .''

Mika menggeleng.

Jason memberi isyarat mata pada Harry dan Nial, kemudian dia memegangi kedua lengan Mika dengan kuat.

''Ayo Mika, buka mulut .''

Jason mengarahkan es krim itu pada Mika. Mika memberontak, namun tetap tak bisa melepaskan diri karna pegangan Harry dan Nial yang begitu kuat.

''Gue bisa sendiri .'' Kata Mika saat es krim itu hampir menyentuh mulut Mika. Jason tersenyum miring, lantas memberikan es krim itu pada Mika.

''Jangan sampai blepotan, Sayang.''

Mika membuka mulut, seolah hendak memakan es krim itu. tapi kemudian ia melemparkan es krim itu tepat di wajah Jason, dan kemudian jatuh mengenai kaos yang ia kenakan.

''Kurang ajar !'' Wajah Jason memerah. Ia tak menyangka jika Mika akan membalasnya. Selama ini Mika -objek perbullyan- selalu diam, seolah ia hanya anak lemah yang takkan berani membalas.

Karena selama ini Mika hanya anak delapan tahun yang ringkih dan tak punya teman.

''Har, Al, pegangi bocah kurang ajar ini.''

Harry dan Nial menyeret Mika dan kembali memeganginya dengan dengan kuat. Wajah Mika terlihat pias, karena baru ini ia bertindak berani seperti itu. Bukan berani, tapi cari mati. Dan ia baru sadar saat melihat wajah marah Jason didepannya.

''Lo cari masalah sama gue, hah ?'' Jason memegangi kerah baju Mika, lalu meludah diwajahnya.

Mika memejamkan matanya. Kemudian ia merasakan sakit diperutnya. Jason meninjunya dengan segala kekuatan yang ia punya. Beberapa kali Jason meninjunya diperut, tanpa memedulikan teriakan kesakitan Mika. Tak puas, ia ganti meninju wajah Mika, hingga darah dengan mulusnya mengalir dari hidungnya.

Mika terjatuh saat Harry dan Nial melepaskan pegangan mereka. Tapi Jason masih juga belum puas. Ia menendang tubuh Mika, sampai Mika ambruk ditanah. Pandangannya mengabur.

Lamat-lamat, antara sadar dan tidak, Mika melihat ada seseorang yang melawan Jason. Entah itu mimpi atau tidak, Mika melihat Jason terpelanting. Disusul kedua teman Jason yang juga jatuh mengenaskan. Kemudian ketiga devil  itu lari, meninggalkan seseorang yang telah menghajar mereka.

Seseorang yang telah menyelamatkan Mika.

Seseorang itu mendatangi Mika yang masih memeluk bumi, lalu mendudukkkannya. Pandangan Mika kembali. Ia melihat dihadapannya, seorang anak yang perkiraan sebaya dengannya, dengan wajah yang Mika akui terlihat tampan, tersenyum pada Mika sambil memegangi pipinya.

''Lo nggak papa ?'' tanya anak itu lembut.

Mika mengangguk, lalu membersihkan bekas darah di bawah hidungnya.

Anak tampan itu tersenyum, lantas menyodorkan tangannya.

''Nama gue Angelo. Lo siapa ?'' Mika membalas menjabat tangan Angelo.

''Gue Mika. Mikail .''

''Oh,'' Angelo menurunkan tangannya, tapi wajahnya masih menyunggingkan senyum. ''Gue kira, kita sekarang bisa berteman .''

Dan dimulailah kisah mereka.

= = =
Btw, ini foto mereka saat masih kecil.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
ANGELOWhere stories live. Discover now