Prolog

1 0 0
                                    


"Ra, ra, ra bangun, woii bangun males banget sih lo!",panggil sahabatku, Aurora dan Varo Alexcender. Sudah 4 hari ini aku dan kedua sahabatku pindah dari rumah lama kami. Kebetulan ayahku dan ayahnya Aurora merupakan rekan bisnis. Varo adalah sepupu Aurora, ayah Varo dan bunda Varo sudah meninggal dunia karena kecelakan waktu Varo masih kecil. Jadi Varo dirawat oleh ayah dan bundanya Aurora. Tapi Aurora menganggap Varo sudah seperti kakaknya."iiih,gue mau tidur", kataku clara fyena."iih,kata lo mau jalan pagi?", protes Varo."oohi ya, lupa-lupa",kataku langsung kekamar mandi". kalian tunggu diruang makan aja",kataku."oke,tapi jangan lama-lama lho",jawab Aurora."hmm,udah sana",kataku bawel. "iya, iya bawel ". Jawab Varo dan Aurora sambil lari dan menutup pintu kamar. Gue Clara Fyena bawel, bosenan, pemarah dan suka nunggu alias sabar. Dan Aurora suka jahil, pemarah, juga sabar, dan feminim. Varo Alexcender suka jahilin gue dan Aurora, orangnya gagah dan yang paling gue sebelin masalah berat dijadiin sepele dan gak sabaran. "tok, tok, tok cepetan woii!". Suara dari luar kayaknya Varo . "sabar napah, tinggal pakai jaket nih!" kata gue sambil pakai jaket berwarna hijau tosca.Dan kayaknya Varo langsung pergi, "ceklek" suara pintu kamar. "hai bun" kataku. "hai sayang" jawab bunda. "bun ayah mana?" tanyaku sambil menggambil nasi dan lauk. "ayah tadi pagi-pagi harus pergi ke luar kota sama ayahnya Aurora" jawab Bunda. "oohh, eh nanti kita mau jalan kemana? Terus kita jalan atau pakai sepeda?" kataku mulai bawel. "bawel lagi deh" kata Varo. "eh lu ngomong apa?" kata gue marah. "ampun, ampun" kata Varo. Bunda dan Aurora ketawa. "oh ya bun ruang yang disebelah kamar aku ruang apa?"tanyaku."gak tau, kamu pakai aja gak papa"jawab bunda. 

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 02, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Secret DoorWhere stories live. Discover now