CHAPTER 7 : UNDER THE LAKE

2.6K 256 19
                                    

JAVIER


Begitu mendengar suara Bri, kami semua langsung panik. Aku dan Ethan serta Sam segera membantu Belle yang otomatis ikutan panik dan segera menghampiri posisi cowok itu yang... astaga. Dia sudah tercebur ke dalam air.  Carlo yang paling tidak terpengaruh dengan ini semua (mungkin karena dia lebih fokus menghalau energi-energi yang menyerangnya), mengikuti dengan tenang di belakang kami.

"Plis, maaf, tadi gue nggak bermaksud keluyuran, gue cuma mau ke toilet!" kata Bri dengan wajah ketakutan. 

Cowok itu memegang kayu yang menyembul dari jembatan dan berusaha menarik badannya ke atas, tapi gagal.

"Bri, jujur aja kamu berat banget," kataku sambil berusaha menggapai kakinya yang menendang-nendang liar.

"Kaki gue terlilit sesuatu dari dalam air. Sesuatu yang bersisik, lembut, tajam-tajam pokoknya menjijikkan lah! Dan sesuatu itu kuat sekali, memang di sini ada rumput laut?!"

"Brilliant yang brilian, ini danau, bukan laut," sahut Sam tenang sembari menyinggung nama Bri yang artinya memang brilian itu.

Dia yang berbadan paling besar di antara kami langsung menarik Bri. Aku berusaha mengambil kayu yang ada di dekat sana dan turun sedikit ke pijakan kecil yang ada di dekat jembatan untuk melepaskan sesuatu yang melilit kaki Bri. Sementara itu, Belle tetap memegangi tangan Bri dengan erat. Aku memasukkan kayu ke dalam air dan berusaha menyentuh apa pun yang melilit kaki Bri. Tapi sesuatu itu benar-benar melekat, tidak bisa dilepas menggunakan kayu atau perantara apa pun. Kami sampai curiga ada spesies lintah danau yang berukuran jumbo sedang berusaha untuk menarik Bri menjadi makan paginya.

Setelah berpikir cukup panjang, aku kemudian memutuskan untuk masuk ke dalam air.

"Javier, jangan gila kamu! Cepat naik!" bentak Ethan tidak senang.

Aku menggeleng. "Nggak, Than. Sesuatu yang melilit kakinya terlalu kuat. Aku harus turun untuk memastikan apa itu. Kalau nggak, dia nggak akan lepas kecuali kalau dia nggak keberatan kita amputasi kakinya."

"Hei! Tega banget kalian ngomong gitu di saat situasi gue lagi kepepet! Minta maaf!"

"Lama-lama kelakuanmu mirip Gris ya, melambai banget. Diem dulu, ah!" kataku sambil tetap turun ke dalam air.

Sensasi pertama saat air menyentuh kakiku adalah dingin sekali, seperti dibekukan menjadi es. Tubuhku menggigil dalam hitungan detik, ditambah lagi hari masih sangat pagi. Kalau aku tidak bergerak cepat, bisa saja aku jadi ukiran es yang bakal ditawarkan di acara lelang tahunan. Aku memasukkan tangan ke dalam air, menarik napas panjang dan mencoba melepaskan benda kenyal, lembut, dan bersisik seperti yang dideskripsikan Bri tadi. Benda itu seperti benda mati, tapi aku merasa adanya sesuatu yang membuat tanganku seperti tertarik ke dalam benda itu. Mungkin ini tumbuhan pemakan serangga. Tapi apa mungkin ada di dalam air?

"Bagaimana, Jav? Udah nggak kuat nih tangan gue!" teriak Bri yang terus menggapai-gapai dan memegangi tangan Belle yang mulai gemetaran.

"Sier! Bantu aku menahan diri!" teriak Belle meminta bantuan.

Yang dipanggil langsung bergerak cepat dan mulai menarik perut Belle dari belakang, membuat pegangan Bri jadi makin kuat dan mantap, yang akhirnya mempermudah tugasku juga.

"Gila! Gue jadi kaya korban eksekusi aja, bodi gue ditarik-tarik dari sana-sini!" Bri kembali mengaduh.

"Sabar sedikit, Bri! Kami juga berusaha keras!" kataku sambil tetap berusaha melepaskan benda itu.

Setelah percobaan beberapa kali, akhirnya aku berhasil melepaskan sesuatu itu, dan Sam serta Ethan sukses menarik Bri ke atas. Cowok itu langsung tiduran sambil meraup udara sebanyak mungkin. Sementara itu aku kembali ke pijakan tempat tadi aku turun dan naik ke atas. Saat kaki kananku berpijak pada jembatan, sesuatu menarik kaki kiriku dengan keras sehingga aku terjatuh lagi.

TFV Tetralogy [3] : Lego House (2014)Where stories live. Discover now