Koleksi Kang Zusi
Rajawali Lembah Huai
Asmaraman S. Kho Ping Hoo
Penjajahan seperti tercatat di dalam sejarah negara
manapun di permukaan bumi ini, tidak pernah mendatangkan
kesejahteraan dan kemakmuran bagi rakyat bangsa yang
dijajah. Biarpun sudah menjajah Cina hampir seabad lamanya
(1280-1368), kerajaan Goan-tiauw, yaitu bangsa Mongol, tidak
pernah membahagiakan sebagian besar rakyat Cina. Yang
makmur hanyalah orang-orang yang memperoleh kedudukan di
pemerintahan, baik dia bangsa Mongol sendiri maupun bangsa
pribumi yang setelah mendapatkan kedudukan lalu melupakan
bangsanya sendiri, bahkan menjadi pemeras bangsanya sendiri
demi kesenangan diri pribadi. Para pejabat itu, dari pusat
sampai ke daerah, mabok kesenangan dan untuk membiayai
kesenangan ini, mereka tidak segan-segan menindas rakyat
dengan pemungutan pajak yang besar, dengan pengerahan
tenaga rakyat tanpa bayar dan sebagainya.
Rakyat, terutama rakyat kecil di pedesaan menderita hebat.
Kalau hasil panen mereka baik panen hasil tanaman di sawah ladang, maupun panen hasil penangkapan
ikan di perairan, sebagian dari hasil mereka masuk ke dalam gudang pejabat daerah, dan mereka
masih untung mendapatkan sisa hasil itu untuk dimakan sekeluarga mereka. Akan tetapi, celakalah
kalau alam tidak membantu mereka, kalau terjadi banjir atau musim kering yang lama. Dari sawah
ladang atau dari perairan mereka tidak memperoleh hasil, dan dari para pejabat mereka tidak
menerima bantuan, bahkan kesempatan itu dipergunakan oleh para tuan tanah dan para pejabat
untuk mengulurkan hutang kepada mereka dengan bunga yang akan mencekik leher mereka di kala
alam lebih ramah dan panen berhasil baik. Dalam keadaan seperti ini, banyak rakyat kecil terpaksa
mengorbankan puteri-puteri mereka yang berkulit bersih berwajah cantik sebagai pembayaran
hutang mereka kepada para tuan tanah dan pembesar, untuk dijadikan selir mereka. Juga banyak
anak laki-laki yang bertubuh sehat dan kuat dikorbankan menjadi hamba sahaya, seperti budak
belian. Dalam keadaan seperti itu pula, banyak terjadi hal-hal yang mengerikan. Ada keluarga yang
terpaksa membunuh anak-anak sendiri, terutama yang perempuan, karena tidak sampai hati melihat
mereka itu mati kelaparan, dan untuk meringankan keluarga! Ada pula yang menjual anak-anak
mereka untuk menjadi budak, dalam hal ini tentu saja kalau anak mereka itu sehat dan mungil.
Penjajah tetap penjajah. Mereka adalah bangsa lain yang menjajah demi kepentingan bangsa lain.
Kalaupun sekali waktu ada penjajah menunjukkan perhatian terhadap rakyat bangsa yang dijajah,
hal itu dilakukan hanya untuk mengelabui rakyat agar tunduk terhadap segala peraturan dan