DEMESNE XIV: ELUCIDATE

3.9K 362 14
                                    


e·lu·ci·date

/iˈlo͞osiˌdāt/

Make (something) clear; explain





Apa katanya barusan?

Familiar?

"Seperti yang sudah kalian lihat di layar, ini adalah simbol komunitas kami. Pax Panacea Comity. Allegra, barangkali kau bisa memberitahu teman-temanmu kalau kau pernah melihat simbol ini di suatu tempat."

Aku langsung terpaku begitu Vero menyuruhku untuk memberitahu Chloe dan Xander soal mimpiku. Tapi bagaimana bisa dia tahu kalau aku bermimpi soal simbol yang sekarang dipajang besar-besar di layar? Jangan bilang dia benar-benar menguntitku sampai ke alam bawah sadar? Asumsiku yang berlebihan tentang wanita ini rupanya mulai menjadi nyata. Aku menoleh pada Chloe dan Xander yang memandangku dengan tatapan ingin tahu yang begitu besar. Sesuai dugaanku, mereka pasti akan mengetahui mimpiku cepat atau lambat. Tidak ada salahnya memberitahu, tapi fakta bahwa wanita itu tahu isi pikiranku, itu seram sekali.

"Aku bermimpi semalam. Aku melihat simbol ini di dinding koridor, dan ada sebuah simbol lagi di sebelahnya, tapi aku tidak tahu apa arti simbol satunya." Aku tidak memalingkan tatapanku pada Vero selagi bercerita singkat pada Chloe dan Xander. "Aku juga melihat orang-orang berjubah emas dan hitam, persis di koridor lantai ini. Maaf, aku tak sempat bercerita pada kalian. Habis aku sendiri takut dan kebingungan."

"Jadi kau mimpi kemarin? Wow, itu langka banget. Kau 'kan manusia yang paling jarang bermimpi!" seru Chloe berlebihan. "Tidur saja sulit."

Aku memutar bola mataku sambil menyilangkan tanganku di depan dada. "Tak usah begitu, deh.  Xander saja diam dan duduk manis."

"Baiklah, terima kasih, Allegra." Vero lalu menekan sebuah tombol dan layar di depan berganti dengan gambar sebuah gedung berwarna gelap (kemungkinan besar didominasi oleh warna hitam) yang bertuliskan Studio Balet Le Cherrie. Oke, apa maksudnya dia menunjukkan studio balet pada kami? Apa jangan-jangan dia ingin mempromosikan program balet untuk anak-anak cewek dan cowok seumuran kami yang berminat menjadi penari karena prospek masa depannya yang cukup menjanjikan?

"Kau tak menunjukkan sesuatu yang salah, kan? Mungkin ini slide untuk presentasi pengajuan proposalmu?" tanya Xander penasaran.

"Luarnya, studio balet. Tapi dalamnya? Itu adalah markas pusat dari PPC. Kami sengaja mengambil gedung lain agar markas kami tak diketahui oleh siapapun. Kami 'kan harus menyembunyikan komunitas kami dari orang-orang biasa."

"Apa maksudmu orang-orang biasa? Memang kita bukan manusia normal?" sembur Chloe tidak terima.

Vero mengangkat sebelah alisnya, sambil tetap meneruskan slide ke slide selanjutnya tanpa menghiraukan Chloe. "Orang-orang biasa yang aku maksud adalah orang-orang yang pekerjaannya normal-normal saja. Akan aku jelaskan pada slide ini. Kalian lihat 'kan di slide, ada beberapa nama dan kata-kata yang sedikit asing mungkin bagi kalian?"

Aku memperhatikan slide berlatar belakang hitam yang menampilkan tulisan berupa nama-nama orang dan di sebelahnya ada kata dalam bahasa inggris yang tidak aku ketahui maksudnya. Setelah aku hitung, ada total tujuh baris nama dengan kata dalam bahasa Inggris di sebelah masing-masing namanya. Kemudian, di baris paling bawah, muncul sebuah tulisan yang cukup mengejutkanku.

Seven Deadly Sins.

"Kalian tentu pernah mendengar soal seven deadly sins, bukan begitu?"

Chloe melirik Xander sambil menanyakan sesuatu tanpa bersuara, sementara aku hanya bisa diam sambil memikirkan tiga kata itu.

Seven Deadly Sins, atau yang biasa dikenal dengan Tujuh Dosa Mematikan. Menurut pengetahuan yang aku dapat, banyak orang yang takut dengan tujuh dosa yang tidak akan diampuni oleh Tuhan. Sebenarnya aku sedikit ragu saat browsing mengenai informasi ini, karena ada banyak sekali dosa disamping tujuh dosa ini yang dilakukan manusia. Menurutku, mungkin saja tujuh dosa ini adalah yang paling parah dan yang paling tidak bisa diampuni. Aku kemudian baru sadar kalau kata-kata yang ada di sebelah nama-nama di layar itu adalah ketujuh dosa itu. Omong-omong soal Seven Deadly Sins ini, aku bertanya pada Vero kenapa dia menunjukkan kami semua daftar nama itu berikut dosa yang terdapat di sebelah nama mereka.

TPE : Seven Rivalry (2014)Where stories live. Discover now