Menjauh

104 2 1
                                    

Senja, jauh sudah.
Kita saling menyapa tapi tak serasa.
Terikat janji, memberi jarak yang tak bisa dilangkahi.
Waktu menyudahi cerita,
tidak ada aku dan senja.
Namun mata yg berbicara, mewakili hati yg terus bergeming dan mulut yg tak bisa mengungkapkan.
Senjaku,
Seandainya sesaat saja kamu melihat dan mengerti.
Ketelatenan raga melupakan pesonamu.
Menepis tiap khilasan bayang warnamu yg selalu muncul tanpa terduga di tiap hela nafasku.
Tak mudah.
Aku lelah, terengah.
Aku harus apa?

Senja JinggaWhere stories live. Discover now