NAGITA
" Kok pada belum tidur sih?" tanyaku, pada sekumpulan anak kecil yang sedang asyik bermain di halaman bunga. " Sekarang kan sudah jam 20.00 w.i.b?? Ayo tidur sana, ntar diculik wewe gombel loh" rayuku
" Males ah Mbak" celetuk Ryan. Penghuni Panti yang berbadan paling besar sekaligus tua di antara teman-temannya. " Masakan jam segini kita disuruh tidur sih, lagian hantu zaman sekarang mana ada yang serem. Kalo kanalikluknya aja sama cakepnya kayak Julia Perez"
Ucapan Ryan barusan membuat teman-temannya, adik-adikku sesama penghuni Panti tertawa terpingkal-pingkal, nggak terkecuali aku.
" Kok Ryan ngomongnya begitu sih. Lagipula, kanalikluk itu apa?" tanyaku penasaran.
"Mbak Gita beneran nggak tau?" Lia, si mungil secantik malaikat dalam cerita dongeng dan masih berusia 6 tahun balik bertanya. Kedua bola mata hitamnya yang cantik melebar karena kaget.
" Tidak" aku menggeleng pelan.
Tawa ketujuh anak kecil di depanku meledak. Bersama-sama mereka menjawabku. " Kanalikluk itu KUNTILANAKKKK...." teriakan mereka seperti paduan suara.
" Ihihihihihihihihihihihi......................." Terdengar suara cekikikan nyaring yang bisa membuat bulu kudukku merinding mendadak muncul di antara sesemakan lebat serta pohon mangga raksasa di ujung kanan taman.
Refleks, aku dan Ryan yang tadinya berjongkok segera berdiri. Kemudian, secara mengejutkan sesuatu berwarna putih melesat cepat di depan kami. Ryan dan anak-anak menyadari pertama kali, spontan mereka menjerit kencang, meneriakkan kata-kata seperti HANTUUUU. Lalu berlari tunggang langgang masuk ke dalam rumah Panti.
Aku nyaris melakukan hal yang sama dengan adik-adikku, andai saja aku tidak melihat sebuah benda menarik perhatianku di bagian bawah kakinya.
Mr.Popo ( Pocong) di hadapanku bergerak cepat, melompat-lompat sambil terus tertawa sok mengerikan. Aku berjalan ke arahnya dan meraih kunciran di atas kepalanya lalu melucuti bagian atas kain kavan Tuan Pocong KW ini.
" Nah ya, ketahuan kamu. DANANGGGGGGGGGGGGGG...................." teriakku, sambil menjewer telinga pemuda yang berpura-pura menyamar sebagai Pocong di depanku ini.
" Ampun...ampun mbah...eh mbakkk...ampunnn...." dia memekik, meringis kesakitan.
" Kamu tuh ya, umur sudah kepala dua tapi kelakuan kayak anak TK nol besar sajaaa" ceramahku tepat di dekat lubang telinga Danang. Biar kapok dia.
" Ampunnn Git....soriiiiii....tapi kalau tidak begini, anak-anak tak bakal masuk ke rumah kan?" kata Danang.
Aku terdiam. Dia benar juga.
Melepaskan jeweranku, aku pun menjawab. " Ya sudah, kali ini kamu ku maafkan tapi lain kali awas ya iseng lagi seperti itu. Cara kamu tidak benar tuh,untung adik-adik kita tak terkena serangan jantung"
" Iya deh....ampun my princess. Maapin Danang yah cakep....senyum dong, ntar cantiknya hilang lagi" celetuk Danang, merayu memegang daguku.
KAMU SEDANG MEMBACA
CONTRAMANDE WIFE [COMPLETED]
RomanceTerima kasih bagi yang bersedia mengikuti cerita CW. Terima kasih banyak atas dukung vomment kalian semua :) tapi maaf CW terpaksa harus saya tarik dari peredaran, dan saya tidak berani menjanjikan apapun tentang kepastian cerita ini bakal dipostin...