CHAPTER 21: THE EXHAUSTING CHASE

2.7K 300 13
                                    

Carlo Indigo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Carlo Indigo



"Sementara ini, kita harus mencari Sierra di gudang, pintu gudang di miniatur ini bergerak-gerak terus rasanya sih memang mereka ada di situ, atau setidaknya ada seseorang di sana," kata Jay dari walky talky ku.  

Sudah dua puluh menit lebih aku dan Ethan berputar-putar di sekolah ini, masuk ke satu ruangan dan keluar di ruangan lain, kembali melakukan hal yang sama dan tetap saja tidak menemukan yang kami cari. Jay dan Pierre terus memberi perkembangan keberadaan Sierra. Sepertinya, di antara pintu-pintu di miniatur dan pintu asli sudah dipasang chip yang akhirnya memudahkan Alan untuk bisa menggerakkan mereka, atau ketika pintu di miniatur terbuka, pintu yang asli juga ikut terbuka, layaknya dia adalah pemain yang sedang memainkan permainannya dari atas. 

Satu saja pertanyaanku sejak awal, apa sih motif dia melakukan ini? Dengar ya, aku tahu aku agak bodoh soal teknologi (tidak juga sih, tapi kalau disandingkan dengan Pierre, aku hanya biji kacang yang belum tumbuh disamping pohon gagah berusia 300 tahun) dan aku memang kurang bisa diandalkan di bidang itu, tapi aku bisa mencerna ini dengan logika. Aku akan memecahkan ini. Dia pasti punya modus tertentu yang membuatnya melakukan semua ini repot-repot, mana kali ini Sierra lagi yang dijadikan korban.

Hanya perasaan bingung bercampur tidak menyangka yang sejak tadi kurasakan, kenapa cewek itu diincar di mana-mana? Dia bukannya punya masalah di masa lalunya dengan mereka, kan? Karena sepanjang yang kuketahui bahkan saat aku dan dia berpacara, dia tidak mengatakan apa pun soal dia yang tak disukai oleh seseorang sampai nyawanya ingin dihabisi. 

Pilihan yang ditarget juga selalu Sierra. Coba aku atau Ethan, pasti lebih gampang, kan? Apalagi Sierra masih belum benar-benar fit sejak kejadian di kamp waktu itu, membuatku jadi khawatir dengannya. 

"Kamu yakin Sierra ada di sana?" tanya Ethan menyenggolku.

Aku mengangguk mantap.

"Jay bilang begitu kok, nggak ada salahnya kita coba cek di sana. Terus bawa kotaknya, bisa dijadikan bukti untuk mereka kalau seandainya nanti ketemu," kataku sambil keluar dari lab komputer. "Lagipula, Pierre bilang dia berhasil mendapatkan wireframe nya. Kalau Alan belum sempat mengganti lagi, seharusnya kita berada pada petunjuk yang benar."

Ethan menemukan sebuah kotak saat kami sedang mengobrak-abrik sebuah ruangan, kotak berukuran sedang dan berdebu yang ketika bersikeras tidak ingin dibuka oleh Ethan karena menurutnya, dia ingin membuktikan itu sendiri di depan Alan atau siapapun yang menjadi dalang di balik ini semua.

Walaupun begitu, tulisan dalam kotak membuatku bingung. Seakan-akan ada yang mencoba berkomunikasi dengan kami, atau menyampaikan sesuatu. Apa semua ini telah direncanakan oleh tersangka kami, Alan? Apa dia tahu kami akan kemari?

Kami berlari cepat ke gudang, sebagai satu-satunya harapan terakhir dari semua ruangan yang ada di gedung sekolah kami.

Gudang itu terkunci saat kami sampai. Aku bahkan tidak tahu harus membuka dengan cara bagaimana. Tapi rasanya, dilihat dari kondisi pintu yang tidak bagus-bagus amat dan situasi yang mendesak, aku dan Ethan harus mendobrak pintu ini.

TFV Tetralogy [2] : Paranoid (2013)Where stories live. Discover now