SECTOR XXVII: A NEST EGG MOSSTROOPER

7.9K 749 65
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Beberapa menit telah berlalu dan jalanan membosankan di depan kami masih saja terdiri dari satu jalur tanpa belokan. Tidak ada kicauan burung di sekitar sini, bahkan suara sekecil suara gosip para tupai saja tidak terdengar. Yang ada hanyalah pohon pinus berukuran tinggi dengan langit yang sepertinya tidak seberapa cerah. Aku tidak bisa memperkirakan jam berapa sekarang ini, yang jelas sekarang bukan waktu yang tepat untuk melakukan senam pagi ramai-ramai. 

Terutama karena kabut membuat semuanya terlihat jauh lebih gelap saat ini.

Selama kurang lebih 20 menit kami menyusuri jalan setapak, mendadak aku mendengar suara tembakan yang menggetarkan tanah.

BAMM!

"Semua merunduk!" teriak Patrick sambil menyuruhku dan Xena merunduk.

Kami semua beringsut ke belakang semak-semak untuk menghindari tombak terbang atau apa pun yang bisa mencelakai kami. Suara tembakan itu terdengar dekat, menandakan sepertinya ada yang membawa senjata api di sekitar sini.

"Apa di sini ada pemburu?" tanya Xena sambil melindungi kepalanya agar tidak terlihat dari balik semak-semak.

"Ayahku pemburu juga, tapi tidak sampai ke daerah pinus seperti ini. Apa yang dicari mereka? Tidakkah akan illegal kalau mereka tidak mendapat izin?"

"Kukembalikan pertanyaannya padamu, Dyl, bagaimana kalau mereka dapat izin?"

Aku menggeleng tidak tahu.

"Aku menyerah."

"Lalu darimana asalnya suara tembakan itu kalau seandainya itu memang orang dengan senjata api? Mereka tidak tahu ya, suara tembakannya membuatku nyaris terserang stroke?" sahut Patrick sambil memperhatikan keadaan sekeliling.

Sesekali dia mendongak untuk melihat barangkali ada serangan udara.

"Kau kira kita sedang terjebak di tengah-tengah pertempuran Amerika dan Rusia? Tidak perlu memperhatikan serangan sampai sana, Pat! Yang penting adalah darimana asal tembakan itu, dan apakah membahayakan kita?" kata Xena sambil menahan tawa. "Oke, tapi sebenarnya tembakan bisa juga datang dari atas. Abaikan saja ocehanku."

BAMM!

Tembakan itu terdengar jauh, membuat kami bernapas lega, tapi tak lama terdengar lagi satu tembakan yang tampaknya dekat dengan kami. Sepertinya di sini ada beberapa orang yang membawa senapan. Serius, aku tidak ingin ada kejadian seperti di Expendables atau Fast and Furious, kalau saja aku bisa hidup damai, aku akan lebih memilih untuk duduk di pinggir sungai sambil menikmati jus apel buatan nenek dan makan pai daging favorit keluarga sambil memikirkan masa depan dengan cewek idaman, dan bukannya terjebak dalam balapan maut yang dapat merenggut nyawaku dalam hitungan detik. Aku tidak berpengalaman bawa senapan atau menghindari peluru, sudahlah, aku bukan Katniss Everdeen.

Aku hanya Dylan, bocah polos tampan yang mudah panik tapi berhasil menorehkan luka batin mendalam pada induk anjing hutan yang tentunya sekarang telah berada di surga akibat ulahku.

TRAPPED : "The Runic Forest" (2013)Where stories live. Discover now