DEMESNE X : BLACKLIST

5.1K 397 14
                                    

black·list

/ˈblakˌlist/

A list of people or products viewed with suspicion or disapproval ; put (a person or product) on a blacklist.



Kami bertiga kemudian turun ke lantai paling bawah dan bergegas ke taman sekolah. Chloe dan Xander ingin duduk-duduk dan tidur-tiduran di bawah pohon, dan tentu saja itu adalah hal yang selalu aku hindari. Aku tidak habis pikir, di mana sisi nyaman dari berebah di bawah pohon besar? Bukankah resiko kejatuhan ulat bulu lebih besar? Belum lagi di tanah ada banyak semut dan aneka serangga yang bisa menggelitiki badan. Lagipula, kalau mau tiduran kenapa tidak di UKS atau di kelas saja?

Tapi, menurut dua sahabatku yang agak unik ini, tiduran di bawah pohon nyaman banget, karena mereka bisa dapat suplai oksigen sekaligus karbondioksisa yang cukup, walau aku cukup ragu kalau mereka juga mencari-cari karbondioksida untuk dimasukkan ke tubuh mereka. Jadi, saat Xander dan Chloe mulai tidur-tiduran sambil mulai mengeluarkan sisi penjajah mereka dengan memalak anak-anak yang lewat untuk membelikan minuman (tentu saja yang satu ini diketuai oleh Chloe), aku memutuskan untuk pergi ke toilet.

Berjalan ke toilet membutuhkan waktu yang cukup lama, karena jarak antara toilet dengan taman sekolah lumayan jauh. Tapi, aku suka jalan-jalan, jadi aku berjalan serileks mungkin sambil menunggu jam istirahat selesai, jadi si Xander dan Chloe bisa segera minggat dari tempat peristirahatan mereka yang tidak elit sama sekali.

Tiga menit aku berjalan, aku sampai di ujung lorong dan berbelok ke kiri. Tinggal dua meter lagi hingga aku sampai di toilet, saat aku melihat segerombolan cowok berjumlah empat orang sedang memojokkan seseorang.

Victor Horison.

Aku mengintip dari balik tembok. Victor yang bertampang santai hanya membuang wajah saat keempat cowok itu menyerangnya. Astaga, apa mereka mencoba untuk menindas Victor?

Keempat cowok yang begitu terkenal di sekolah ini adalah The Blacklist, geng berisikan orang-orang sok keren yang dulu pernah menindasku juga. Tapi, walaupun kelakuan mereka seperti anak geng yang merasa kelompoknya adalah yang paling berkuasa di muka bumi, banyak cewek-cewek yang menyimpan hati pada mereka. Memang, wajah mereka bisa dibilang cukup tampan. Aku akan mulai dari Aldwin Ceres, rambut cowok itu cukup panjang dan keriting. Kadang aku berpikir apakah cowok ini tidak pernah bersisir atau apa, karena rambutnya selalu berantakan. Tapi, tulang pipinya begitu tegas, dan terlihat semakin tegas dan bagus lagi kalalu berada di bawah cahaya. Tatapan matanya begitu teduh, jadi dari skala satu sampai sepuluh, aku akan beri tujuh untuk cowok ini.

Selanjutnya ada Richard Solarium, tidak kalah dengan Aldwin, bentuk bibir dan dagunya begitu sempurna (setidaknya itu yang ada di pikiran para cewek), matanya berwarna biru gelap, dan rambutnya dipangkas rapi, tidak seperti sohibnya yang seperti orang baru bangun tidur dan tidak terlalu suka merawat diri. Lalu ada Colin Bulge, yang paling kalem diantara keempat bocah di depanku. Walaupun kalem, tapi dia termasuk salah satu anak paling ramai dan brutal (tentu saja itu di kategori cowok, kalau di kategori cewek, Chloe dan aku masih memegang jabatan). Potongan rambutnya seperti anak-anak culun yang tidak berdosa, dan wajahnya sangat childish, badannya juga tidak sebesar teman -temannya, tapi aku tahu kalau dia adalah salah satu pejudo terbaik di sekolah. Kalian tidak akan mengira kalau cowok yang lebih pantas bergabung dengan kelompok anak-anak penggiat olimpiade adalah salah satu yang paling sering masuk kelas detensi. Terakhir, sang pemimpin, Keenan Orion, dia adalah pemegang gelar Cowok Terkeren dan Tertampan di sekolah selama dua tahun berturut-turut. Memang sih, senyumannya yang kalo dilihat-lihat lumayan oke itu membuat hampir sebagian besar murid cewek di Visual Angkasa jatuh hati dengannya. Rambutnya dicat pirang, bibirnya tipis, dan alisnya terlihat sedikit kejam. Kalau wajahnaya sedang memberengut, aku yakin semua orang pasti tidak ingin dekat-dekat dengannya. Keenan biasanya yang meluncurkan perintah, yang menyuruh anak buahnya yang tolol-tolol untuk mengerjai anak-anak yang tidak berdosa.

TPE : Seven Rivalry (2014)Where stories live. Discover now