CHAPTER 19: WHERE DID SHE GO?

3.4K 294 11
                                    

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.


Ethan Ray 



Aku rada heran dengan dua orang ini, teman si Bri sepupu Ricco, dua bocah yang namanya mirip nama pemain Hunger Games, Josh Hutcherson. Sejak tadi, selain bahwa mereka berdua tidak berhenti memandangi Sierra maupun Callen, mereka pun sibuk sendiri menggosipi kami, membuatku rada sedikit terganggu dengan itu dan membuatku nyaris menyodok mereka menjauh.

Walau akhirnya mereka menjauh, saat aku dan Sierra ngobrol berdua, cewek itu menanyakan sesuatu yang rada membuatku terkejut.

"Iya, kita memang cuma teman kok," kataku tenang.

 Akhirnya aku bisa bersama Sierra lagi setelah beberapa waktu aku di mana dia menghadapi awkward moment. Sierra sempat ngambek, tapi untung saja sudah tidak. Tapi aku senang sih kalau dia ngambek, mana wajahnya kelihatan lebih imut lagi. Aku berusaha meyakinkan dia kalau aku tidak membohonginya, tapi jelas susah sekali meyakinkan cewek seperti dia. Yap, dia memang trauma dan biasanya orang yang trauma bakal sulit percaya dengan apapun yang disodorkan padanya, termasuk dalam kasusku ini. Ditambah lagi, kupikir dua bocah itu bakal kabur beneran, tapi rasa  kepo mereka benar-benar membuatku haus akan satu dua jotosan.

"Tapi kalian kalau pacaran cocok juga lo," kata Keith menggoda-goda.

"Kita..."

"Jangan malu-malu, Sier. Aku malah senang melihat couple yang cocok seperti kalian. Sierra cantik banget, Ethan keren, ganteng juga!" Yosua berdecak kagum dengan berlebihan.

"Jangan berlebihan," jawabku seperti biasa, cuek.

"Itu kenyataan kok! Nah, terus kalian kenalnya darimana?" 

Oke, lama-lama anak dua ini benar-benar harus ditinggal. 

"Gimana kalau kita bicara soal Alan aja?" tawarku akhirnya, membebaskan Sierra dari percakapan dua topik berbeda yang sedang sensitif sekali di matanya.

 Mereka berdua sepertinya setuju, jadi kita mulai masuk ke pembicaraan yang serius.

"Dia itu pinter, Than, dan pinter banget ngubah situasi. Dia kelihatannya baik dan agak biasa aja di luar, tapi sebenarnya kalau udah dendam, dia rada nggak bisa dikendalikan," ujar Yosua yang rupanya biang gosip banget. 

Habis, dia kebanyakan dendam kalau di sekolah! Perkara kecil aja dijadikannya dendam besar.

"Apa maksudmu, Yos?" tanya Sierra penasaran.

"Ya, dia punya banyak ide untuk menjatuhkan orang, Sier. Kalau dia nggak suka sama seseorang, bisa aja dia jebak itu orang dan menghilangkannya dari muka Bumi," balas Keith diikuti oleh anggukan setuju Yosua.

"Tunggu, aku rasa ini out of topic," selaku bingung.

"Nggak, ini ada hubungannya dengan dia," sahut Yosua yakin. "Dia bukan orang biasa yang bisa kalian sebut psikopat. Dia itu pinter banget mutarbalikin konflik yang ada. Sedetik dia berkata begini, detik berikutnya dia bisa berkata yang lain. Tambahan lagi, dia pandai banget menyembunyikan motif sebenarnya dari apa yang dia lakukan."

TFV Tetralogy [2] : Paranoid (2013)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin