CHAPTER 10: PEACE AND FIGHT

3.5K 322 17
                                    

Callensy Reece

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Callensy Reece

Dari kejauhan aku melihat Javier berhenti dan memerhatikan keadaan aula yang agak berantakan, dengan anak ini sibuk gosip sendiri, dan anak ono melihat keributan yang terjadi, dan sisanya saling memprovokasi satu sama lain seakan mereka telah dibayar untuk memeriahkan suasana bagaikan di Colosseum.

Aku masuk ke dalam aula bersama Ricco dan Javier saat kudengar suara cewek saling berteriak satu sama lain, dan aku cukup yakin itu lanjutan dari pertengkaran yang sebelumnya kusaksikan sendiri. Semakin mendekat ke pusat pertengkaran, suara-suara itu semakin jelas saja. Kupikir ada yang disiksa di tengah aula, tapi rupanya itu lebih mirip suara bentakan dan teriakan yang tak ada habisnya. Tapi ini bukan pertengkaran biasa, ini sampai pukul-pukulan, bahkan jambak-jambakan dan kalau tak segera dihentikan akan berlanjut ke bunuh-bunuhan. 

Oke, itu parah. 

"Gosip itu nggak benar! Kamu jangan fitnah orang sembarangan! Mana buktinya, mana?!"  teriak Linda sambil menjambak rambut Ivana yang panjang dan lancip-lancip bagaikan cewek Jepang dalam komik-komik biasanya. 

"Gue berkata yang sebenarnya sih, ya, itulah faktanya, dan apa salahnya  gue bicara jujur?" balas Ivana yang berusaha melepaskan diri dari jambakan Linda yang kuat.

"Itu bukan jujur namanya dasar bodoh, itu fitnah! Aku nggak pernah gitu! Sampai sekarang pun kamu nggak kasih bukti! Biarin aku jalanin hidup bebas kenapa sih? Nggak seneng ya kalau hidup ngenes sendirian?"

"Bukannya gue nggak suka, ya, tapi gue ini membela kebenaran. Sekolah ini nggak pantes punya murid simpenan banyak laki-laki di luar sana!" jelas Ivana langsung ke poinnya, membuat beberapa anak terkejut dan sisanya saling berbisik-bisik. 

Jelas suasana mulai semakin tidak terkendali. Melihat semua orang membicarakannya, Linda semakin emosi saja dan kali ini sudah tidak bisa menahan diri untuk tidak memukul Ivana, membuat setengah isi aula berkata, "Ah!", termasuk diriku.

Kupikir awalnya Linda tidak mungkin melakukan itu, tapi dilihat dari karakternya yang seperti itu, aku pikir asumsiku soal dia salah. Ivana benar-benar terkejut dipukul oleh Linda, dan karenanya dia balas menjotos juga, sehingga mereka berdua jadi saling menonjok satu sama lain. 

"Linda, Ivana! Tolong tenang!" Ms.Phoebe yang berusaha menenangkan malah menjadi korban. 

Linda melempar pentungan yang biasa jadi alat perlindungan bagi para satpam dan tanpa segan mengenai kepala Ms.Phoebe yang langsung roboh. Sierra yang refleksnya lebih ke sisi baik langsung menolong guru itu dan membawanya menjauh dari kerumunan bersama beberapa guru.

Pak D juga berusaha menengahi tapi beliau malah terdorong dan jatuh sapai berguling-guling dan menabrak kursi lalu pingsan begitu saja. Guru lemah! Masak guling-guling begitu saja dan terbentur dengan bunyi BUK kecil langsung tidak sadarkan diri? Pak Seram yang modelnya begitu saja masih tangguh berdiri. Beberapa anak berusaha menenangkan mereka, tapi sepertinya dua cewek yang emosi itu tidak bisa dipisahkan.

TFV Tetralogy [2] : Paranoid (2013)Where stories live. Discover now