SECTOR XIII: ANOTHER TRACE OF WAY OUT

10.7K 936 73
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Jadi, apa yang akan kita lakukan dengan radio batu ini ... dan semua tahun-tahun itu?" tanya Dylan yang akhirnya masuk ke area ini, meninggalkan rasa takutnya terhadap dugaan nenek berwajah setengah terbakar dengan mata bolong yang katanya akan datang. Setelah memastikan bahwa keadaan di luar cukup aman, dia masuk untuk bergabung dengan kami.

"Kamu catat Dyl tahunnya?" tanya Leena pada Dylan yang mengangguk.

"Sudah, aku tidak bakal melupakan hal itu. Lalu, apa?"

Di mana kalimatnya barusan membuat kami semua terdiam. Tentu saja kami tidak tahu apa yang akan kami lakukan sekarang. Petunjuk Madam Mir terbatas sampai situ saja, beliau tidak memberikan informasi lebih lanjut. Aku rasa pada titik ini kami sendiri yang harus memutuskan sendiri. Sedih juga mendengarnya, tapi mau tidak mau kami harus memikirkannya. Aku tidak ingin ambil resiko terperangkap di hutan ini lebih lama lagi, jadi pilihannya tinggal pada kami yang harus memaksa diri untuk menemukan sesuatu.

"Menurut kalian, apa maksud Madam Mir menyuruh kita untuk mengikuti semua kuil dan statue itu?" tanya Sam kemudian.

Aku menoleh pada Leena yang masih menunduk, mungkin berpikir, lalu kepada Dylan yang tentu saja tidak punya jawaban.

"Mungkin, itu memang satu-satunya petunjuk, sejauh yang bisa kita percaya. Maksudku, apa kalian punya rencana yang lebih baik daripada itu?" jawabku jujur.

Ya, berat mengakuinya, tapi aku harus percaya pada Madam Mir yang sudah berbaik hati menolong kami. Setidaknya, kami masih punya tujuan. Aku tidak mau kami luntang-lantung di hutan, tidak ada yang menolong sama sekali, dan terjebak di sini selama-lamanya.

Dan kalau tidak beruntung, sebelum perjalanan berlanjut kami akan satu per satu mati karena kelaparan dan dehidrasi akut atau bertemu dengan resiko yang lebih gawat seperti mau tidak mau menerima nasib bokong kami yang akan dipatuk ular.

"Lalu, setelah kita temukan semua petunjuk menurut informasi beliau, apa yang akan kita lakukan?"

Aku mengangkat kedua pundakku. "Mungkin kita harus memecahkannya sendiri."

TRAPPED : "The Runic Forest" (2013)Where stories live. Discover now