CHAPTER 4: THAT LADY

4.5K 356 13
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ricco Theodore


"Kira-kira seperti itulah ceritanya. Rasanya semenjak kita ikut kamp Cerveau Bang itu, banyak kejadian aneh yang terjadi. Aku jadi ngerasa nggak enak sendiri, mau mandi aja semacam butuh ditemani suster," kata Javier manja pada Ethan yang diam saja menanggapinya. 

Aku menatap lagi kertas itu, kertas bertuliskan nama Callen yang membuat pacarku itu stres setengah mati. Omong-omong, Callen dan Sierra sedang pergi ke UKS untuk mengobati kaki Sierra yang sepertinya kambuh berhubung cewek itu baru saja pulih dari peristiwa berdarah waktu itu. Sembari menunggui dua anggota cewek di geng kami, aku, Javier, Carlo, Ethan, dan Jay duduk di kelas dan membahas hal ini, sementara Gris lebih memilih untuk ikut menempel pada Pierre yang tentunya sibuk bekerja dengan klien-klien besarnya.

"Mungkin ini orang iseng, siapa lagi?" sahut Jay yang pemikirannya kelewat sederhana.

Membuatku mau tidak mau mengangkat sebelah alis. "Oke lah, orang iseng. Kalau begitu kita lihat saja nanti. Kalau memang ternyata ada lagi, aku nggak bisa bilang ini pekerjaan orang iseng. Ada sesuatu yang nggak beres," kataku sambil membetulkan kerah seragamku.

"Sudahlah, sekarang kita positif aja. Jangan bikin Callen takut. Jangan sampai terjadi kejadian seperti di kamp. Aku malas berurusan dengan psikopat lagi. Buang-buang waktu, tahu nggak?" kata Ethan dingin sambil beranjak dari tempat duduknya.

"Hei, mau ke mana?" cegat Carlo diikuti oleh Jay yang bersiul santai sambil menjawab, "Sierra lah, mau ke mana lagi?"

Carlo terkikik dan sepertinya mendukung jawaban Jay, membuatku yang masih duduk dengan wajah seriusku merasa ketinggalan berita. Apa Carlo sudah melupakan Sierra? Kenapa dia biasa-biasa saja pas Jay menghubung-hubungkannya dengan Sierra? Biasanya dia bakalan galau sampai sandaran di pohon beringin segala dan mulai terlihat horor seperti tampangnya. Apa dia sudah benar-benar move on dari cewek itu?

Didukung oleh rasa penasaran yang amat tinggi, aku akhirnya memutuskan untuk bertanya. 

"Kamu nggak jealous sama Ethan?" tanyaku pada Carlo. Kontan, Ethan dan Carlo menatapku tajam. Aku membuang muka dan mengangkat tanganku. "Sori, nggak bermaksud."

Cowok bertindik itu terkekeh. "Santai, Ric. Aku kayaknya merelakan Ethan dengan Sierra deh, tapi, itu sekarang, nggak tahu ke depannya." Carlo menyikut Ethan yang tersenyum kecil padanya.

"Nggak enak banget bahasannya. Aku mau ke Sierra dulu," kata Ethan meninggalkan kita semua.

 Aku, Carlo, dan Javier saling bertatapan.

"Nggak tahu deh, masalah tulisan ini biar aku jelaskan pada Callen nanti," kataku sambil berdiri dan beranjak keluar. "Aku mau ke UKS, ikut Ethan, mau ikut?" tawarku pada Javier dan Carlo yang akhirnya ikut keluar.

TFV Tetralogy [2] : Paranoid (2013)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang