Milia

154 9 2
                                    

#Sabia POV

" Sabia,,buka pintu,buruan!"

Aku membuka mataku malas dan melirik jam di meja sebelah tempat tidurku. Masih pukul 05.30 pagi dan sudah ada yang teriak-teriak di depan rumahku. Siapa lagi kalau bukan si papa muda nan menyebalkan yang mau menitipkan anak nya.

Dengan sebal aku turun dan membuka pintu. Edgar tampak menggendong Milia di pundak kiri nya,dan di tangan kanannya penuh dengan tas dan bawaan Milia. Melihat pintu terbuka, Eli langsung menerobos masuk dan merebahkan Milia yang masih terlelap di sofa. Wajah dan penampilannya berantakan. Dasi nya belum terikat sempurna, kemeja nya sedikit mencuat dari celana hitamnya,rambutnya bahkan belum di sisir. Aku tertawa melihat penampilannya. Dan itulah penampilannya setiap hari di waktu pagi. Di rumahku, lebih tepatnya.

" Kenapa ketawa?Ada yang lucu?" tanya nya ketus sambil meregangkan tangannya.

" Lihat aja penampilan kamu gimana" jawabku tenang sembari mengangkat Milia dan memindahkannya ke dalam kamarku. Edgar mengekor di belakangku.

" Sudahlah,aku numpang ke kamar mandi. Itu susu Mili di tempat biasa ya, dan hari ini sepertinya dia agak kurang sehat, semalem badannya anget tapi udah aku bawain paracetamol kalo misalnya nanti suhu tubuhnya naik. "

Aku melirik kesal dan mendengus. Apa-apaan ini. Anak siapa, yang repot siapa. Tapi melihat Milia yang tertidur lelap membuatku meluluh. Mau bagaimana lagi, aku terlanjur jatuh cinta pada bayi mungil ini. Aku merebahkan tubuhku di samping Milia dan menepuk-nepuk pantatnya lembut menenangkan.

Setengah jam kemudian Edgar muncul dari kamar mandi. Wajahnya terlihat lebih segar dan penampilannya juga tampak lebih manusiawi dibandingkan sebelumnya. Dia menghampiriku dan menyerahkan dasinya yang belum terikat padaku. Aku hanya memutar mataku kesal dan memasangkan dasinya.

"Ed,please latihan pasang dasi sendiri donk! Gak selamanya kan aku bakalan bisa pasangin" gerutuku. Edgar hanya tertawa dan mencubit kedua pipiku gemas.

"Ya itung-itung latian jadi istri lah. Nanti kamu jadi gak kaget lagi kalo punya suami beneran" ujarnya. Aku hanya mendecih dan menyelesaikan dasinya.

"Aku berangkat ya. Titip Mili, jangan lupa obat nya di minumin kalo dia nanti panas, tapi semoga sih enggak. Makasih sebelum nya. Muach" Edgar mengecup kepalaku sekilas sebelum berlari membuka pintu dan menghilang. Aku hanya mendesah pelan dengan kelakuannya.

Aku dan Edgar bukan suami istri dan bukan juga sepasang kekasih. Hubungan kami hanya sekedar sahabat dari kecil. Edgar sudah menikah dengan kekasihnya yang sudah di pacarinya sejak 4 tahun. Dan Milia baru berusia 2 bulan saat mama nya, Sue, meninggal karena kanker hati. Keluarga Edgar semua berada di luar negeri dan Sue sendiri sudah tidak memiliki orang tua.

Awalnya Edgar sangat terpuruk dan sempat mengabaikan Milia sampai akhirnya orang tua Edgar mengusulkan untuk membawa Milia bersama mereka. Namun Edgar menolak dan bersikeras akan mengurus anak nya sendiri. Edgar sangat menyayangi Milia. Pekerjaan nya sebagai seorang CEO di sebuah perusahaan swasta besar membuat dia harus rela menitipkan Milia pada pengasuh. Tapi karena selalu merasa resah meninggalkan anak semata wayangnya pada pengasuh, dia memilih untuk menitipkannya padaku, sahabatnya yang kebetulan pengangguran.

Sebenarnya bukan pengangguran seutuhnya. Pekerjaanku sebagai penerjemah membuatku bisa melakukan pekerjaanku di rumah. Aku hanya keluar saat aku harus bertemu dengan editor atau klien. Selebihnya aku menghabiskan waktuku di rumah. Untuk itulah saat ini aku memiliki pekerjaan tambahan sebagai pengasuh Milia.

*************************

#Edgar POV

Dokumen di hadapanku menanti untuk di tanda tangani. Namun pikiranku sedang melayang entah kemana. Aku hanya memandangi tumpukan dokumen itu saat tiba-tiba pikiranku tertuju pada putri kecilku. Dengan cepat aku meraih ponsel dmuntuk melakukan video call.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOVE Always WinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang