everyone wants him that was my crime

77 17 0
                                    

Pulang sekolah aku langsung pergi ke rumah Clara untuk menjenguk sahabatku itu. Clara baru saja bangun tidur, wajahnya memang masih pucat tapi untungnya demam gadis itu sudah turun. Sehingga tubuhnya sudah tampak lebih segar, tidak lemas seperti semalam saat kami berdua melakukan video call.

Clara meminum obat yang sudah disiapkan oleh Tante Lana—mamanya. Lalu ia kembali berbaring di kasur seraya makan buah melon yang tadi aku bawa.

“Gimana sekolah?”

“Ya, masih sama. Nggak ada yang menarik. Cuma tadi pas pelajaran pertama free dan besok pagi ada ulangan Sejarah. Sama besok pagi olahraganya kita renang. Makanya, suruh bawa baju ganti.”

“Haish, sialan! Giliran gue lagi flu gini olahraganya renang. Giliran kemaren-kemaren basket mulu. Kayaknya besok gue juga belum bisa masuk coy. Nggak bisa cuci mata deh.”

“Yaelah di sekolah kita siapa sih yang bisa dijadiin objek cuci mata?—ekhm selain Bagaskara tentu saja—besok kalo lo udah sembuh renang di Century aja yuk! Sekalian benar-benar cuci mata?”

Begitu mendengar ajakanku mata sayu Clara langsung berbinar—seperti ada bintang raksasa di tengahnya. “Oke deal, Sis! Udah lama juga kita nggak renang bareng. Fuck Kak Kenzo! Kalo sama kakak kelas sendiri nggak work, maka saatnya cari kakak kelas anak sekolah lain! Heh, tapi anak-anak club renang kita lumayan tau! Terutama Badannya Bagas, gila itu bocah satu workout-nya apaan ya?”

Wajahku langsung memanas saat mengingat kejadian tadi siang saat di kolam renang. Sial, bisa-bisanya si sialan itu membuatku merasakan hal begini!

Namun, wajar saja Bagaskara bisa punya badan sebagus itu. Soalnya cowok itu memang suka olahraga. Ia adalah tipe yang bakal lari pagi sehabis bangun tidur, workout sebelum tidur, dan masih tetap nge-gym di hari libur. Sial, aku terdengar seperti stalker sekarang.

Tapi tidak perlu jadi penguntit untuk tahu itu semua. Karena jadwal Bagaskara memang selalu itu-itu saja. Jadi, aku sudah hafal di luar kepala. Hampir dua tahun mengenal cowok itu, ternyata membuat aku tahu banyak hal. Dan jujur saja aku juga agak syok sendiri. Karena ternyata aku memperhatikan Bagas sampai sedetail ini.

Gila, gue pasti sudah gila!

By the way, suka cowok yang disukai banyak orang emang nyesek ya coy. Bener kata Mbak Taylor, everyone wants him that was my crime~🎶 Dulu Kak Kenzo selalu perhatian kalo gue sakit, eh ternyata dia emang perhatian ke semua orang. Hahahaha bangke! Iya gue tahu lo pasti muak dengerin gue curhat soal ini mulu. Tapi serius, hati gue masih potek.”

“Santai. Lagian emangnya siapa yang bakal dengerin curhatan lo kalo bukan gue? Gue kan tempat sampah lo.”

Clara bangun dari tidurannya, lalu memelukku. “I love you tempat sampahnya gue.”

Aku membalas pelukan Clara, lalu menepuk punggungnya protes. “Heh enak aja! Gue beneran dianggap tempat sampah!”

Dan perkataanku langsung membuat Clara cekikikan. Ah, untunglah kondisi gadis itu sudah lebih baik.

“Pokoknya lo nggak boleh jadian dulu, ya? Soalnya calon pacar lo udah keliatan tipe posesif akut!”

“Ngaco lo, Cla! Gue aja nggak lagi pedekate sama siapapun. Yang berpotensi punya pacar duluan lo kali. Lo kan gonta-ganti cowok kayak ganti BH!”

“Heh ngaco mana ada gue gonta-ganti cowok kayak ganti BH? Yang ada gue digantungin mulu kayak lagi jemur BH!”

Lalu kami tertawa bersama karena obrolan ngaco kami berdua. Kamar Clara yang tadinya dipenuhi suara Taylor Swift yang menyanyikan lagu Slut kini berganti dipenuhi dengan lagu Spot milik Jennie dan Zico yang baru rilis beberapa hari lalu.

Saat ini kami memang tengah menonton streaming anak-anak club dance yang tengah melalukan dance challenge menggunakan lagu ini.

“Eh, nonton lomba dance cover kayaknya seru. Dua minggu lagi sih acaranya. Gas nggak?”

“Gas lah! Gue kan supporter setia! By the way, nyobain dating app, yuk? Kayaknya seru!”

Karena kami berdua gabut, akhirnya kami pun men-download aplikasi kencan yang sedang populer di sekolah akhir-akhir ini.

Aku menghela napas panjang saat membaca pop up 5 pesan yang baru saja masuk. Sungguh, pesan-pesan ini sangat mengganggu sekali.

august. (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang