60

10.4K 976 23
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








Setibanya di lorong kelas 10 . Tiga bersaudara itu dan tiga teman Ian dapat melihat segerombolan anak SMA. Itu semakin membuat mereka yakin dengan apa yang mereka pikirkan.

Ian yang kepalang emosi langsung menyerobot segerombolan murid murid itu. Dengan kasar ia menabrak murid yang berada di depannya. Masa bodoh, Ian tak mempedulikan itu. Ia lebih mementingkan adiknya.

Ya. Mendengar perkataan dua perempuan tadi membuat mereka berpikir jika yang dimaksud itu adalah adik mereka. Adik mereka memiliki muka polos. Dan adik mereka baru juga ke sini. Tanpa bertanya pada dua perempuan itu, mereka langsung bergegas datang ke sini.

Kenzie Dan Gio menyusul. Saat mereka berjalan, seketika atmosfer di sekitarnya menjadi suram. Emosi tiga bersaudara itu membuat suasana menjadi mencekam.

"Erv-" teriakan Ian tertahan setelah melihat siapa sebenarnya yang tengah di bully.

Bukan Ervan!

Kenzie Dan Gio segera mendekat pada Ian yang tengah berdiri mematung. Tatapan mereka tersorot pada seseorang yang sedang di bully.

Sungguh, mereka sangat lega ketika melihat anak itu bukan Ervan.

Ian yang merasa tak ada kepentingan lagi, segera keluar dari gerombolan murid-murid. Disusul Gio dan Kenzie. Tak membantu anak yang sedang di bully itu. Karena itu bukan urusan mereka. Mencari adiknya saja belum terselesaikan.

"Balik? Mana adik lo?" tanya Rama pada Ian yang berjalan ke arah mereka.

"Bukan adek gue," jawab Ian dengan suara rendah. Entah ia harus senang atau kesal karena itu bukan adiknya. Jika bukan adiknya, lalu dimana adiknya?

Tiga bersaudara itu merasakan handphone mereka bergetar. Menandakan ada pesan masuk. Segera mereka melihat handphone mereka masing-masing.

Mereka cemas. Di gedung SMA yang luas ini, dimana adiknya berada!

Di sana ada pesan dari bodyguard jika Ervan sedang berada di kantin kelas 11. Itu berarti di lantai dua. Sial, bagaimana Ervan bisa sampai ke sana. Bahkan kelas Ian saja berada di lantai 1.

"Kantin kelas 11," gumam Ian dengan tatapan masih menyorot pada layar handphone. Pikirannya melayang ke mana-mana. Istirahat akan berakhir, dan mereka baru mengetahui dimana adiknya berada. Apakah Ervan baik-baik saja? Harus! Jika adiknya kenapa-napa, ia sendiri yang akan memukul bodyguard tak berguna itu jika sampai apa yang ia pikirkan benar terjadi.

"Ayo," ajak Kenzie mulai berlari terlebih dahulu.











........




Di kantin kelas 11. Di sinilah Ervan berada. Duduk anteng di tengah-tengah murid perempuan.

Ya. Yang menghadang jalan Ervan adalah perempuan-perempuan ini. Mereka menyeret Ervan untuk ke kantin kelas 11. Mereka memperlakukan Ervan dengan baik.

Ervan [End🤎]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang