"Aku tidak akan menyerah, aku akan terus membimbingmu, Kanara."
itulah yang Kazam ucapkan ketika menghadapi istrinya, Kanara. gadis yang di jodohkan dengannya. Sejak awal Kazam mengetahui banyak tentang Kanara, hingga akhirnya ia bersedia menikahi...
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
"Allah tidak akan menyatukan dua orang yang begitu berbeda tanpa alasan. Maka dari itu, siapapun yang kamu pilih dan kamu terima, itu adalah yang terbaik menurut takdir-Nya. Jagalah dia sebaik mungkin."
-Kazam
*****
Pukul empat sore Kazam kedatangan Fatih yang tak sengaja lewat depan rumahnya. Jadi sahabatnya itu mampir sekalian main sebentar.
"Aku kira kamu ada diwarung, Zam. Soalnya aku lihat bu Kasih ada diwarung." Kata Fatih. Kini keduanya ada teras rumah Kazam berbincang santai.
"Iya. Ibu udah mulai jualan lagi. Aku gak bisa temani ibu soalnya Kanara lagi sakit."
"Iya juga sih. Tapi gimana sekarang? Wes gak apa-apa kan?"
Kazam menggelengkan kepalanya, "Udah gak demam, tinggal kakinya aja."
"Kenapa kakinya memangnya?"
"Gak sengaja terkilir."
Fatih mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti. "Oh ya, Zam. Aku kemarin lihat ada lowongan disalah satu perusahaan, terus aku inget kamu mau cari kerjaan."
"Perusahaan mana?"
"Perusahaan Star Group, dikota tapi, Zam."
Kazam berfikir sejenak, jika ia kekota berarti ibunya sendirian dirumah. Tapi jika ia tidak bekerja, bagaimana bisa ia menghidupi Kanara. Sekarang saja tabungan mulai menipis. Ia juga tidak mungkin mengandalnya pendapatan warung terus menerus. Sebab, Kazam faham, kebutuhan Kanara lumayan banyak.
"Nanti aku pikirin dulu. Kamu kirim aja info lokernya ke aku nanti." Suruh Kazam.
"Oke siap-siap, siapa tahu kan cocok gitu buat kamu, Zam."
"Iya-iya, nanti tak lihat-lihat dulu."
"Kayanya sih bagus, Zam. Dan cocok buat kamu. Kamunya butuh banget gak?"
"Ya pasti butuhlah, apalagi sekarang aku sudah ada istri. Pasti kebutuhan makin bertambah." Jawab Kazam.
Fatih mengangguk paham, ia juga sangat tau bagaimana kehidupan Kazam yang penuh kesederhanaan. Ditambah sekarang, Kazam sudah punya istri yang dimana Fatih menebak pasti kebutuhan istrinya pasti banyak. Apalagi, Fatih tau jika Kanara istri sahabatnya adalah orang berada.
Fatih menepuk bahu Kazam pelan. "Gapapa, aku bantu cari kerjaan yang sekiranya cocok buat kamu. Kalau misalnya yang ini gak cocok."
"Makasih banyak ya, Tih."
"Santai aja. Selama aku bisa, yo aku bantu." Balas Fatih tersenyum.
"Kamu tau sendiri kan, kondisi aku gimana. Alhamdulillah, hidupku selalu cukup. tapi untuk kali ini, aku harus bekerja lebih keras lagi demi istriku, Tih. sejak kecil, istriku sudah hidup dengan materi yang sangat cukup. bahkan kedua orang tuanya mengupayakan segalanya untuknya agar hidup dengan nyaman tanpa kekurangan. jadi, tidak mungkin saat dia hidup bersamaku, aku membuatnya hidup sengsara karena keterbatasan materi dariku. karena aku sudah memilihnya, maka dari itu aku siap bekerja keras demi membahagiakannya." Ucap Kazam.
