Kazanara 10

6.6K 435 64
                                    

"Dia baik, tapi aku tidak menyukainya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Dia baik, tapi aku tidak menyukainya."
-Kanara

*****

Dengan pandangan samar-samar, mata lentik itu mengerjap pelan. Setelah sepenuhnya sadar, Kanara menghela nafas berat. Lagi-lagi ia harus dihadapkan dengan pilihan hidup yang bukan pilihannya.

"Mau ikut tidak?"

Kanara langsung menoleh kala mendengar suara. Ya, dia adalah Kazam.  Laki-laki itu sedang  bersiap-siap.

"Kemana?" Tanya Kanara.

"Pasar."

"Ngapain?"

"Belanja lah, masa mau parade disana."

Kanara mengerucutkan bibirnya. Kapan lelaki itu tidak bersikap menyebalkan, jangan harap.

Kanara pun bangun, ia mengecek ponselnya guna melihat sudah jam berapa.

"WHAAAT !???" Teriaknya histeris.

"Apa ada sih, Nara? Pagi-pagi sudah teriak saja." Kaget Kazam menatap istrinya itu gemas.

"Jam delapan?" Gumamnya pelan sambil berulang kali memastikan ia tidak salah lihat. "Beneran ini udah jam delapan?"

"Iya, sudah jam delapan. Tuh." Tunjuk Kazam pada jam dinding kamarnya.

Kanara mengikuti arah tunjuk Kazam, dan benar sudah jam delapan. Kanara menepuk keningnya, bagaimana tanggapan ibu mertua ia bangun siang. "Kenapa gak bangunin gue sih." Omel Kanara pada Kazam.

"Siapa suruh habis sholat subuh tidur lagi, hmm."

"Namanya juga ngantuk." kanara membela diri.

"Sudah sana mandi, setelah itu sarapan kalau mau ikut kepasar."

"Enggak. Gue gak mau ikut."

"Ya sudah kalau tidak mau." Balas Kazam lalu keluar kamar meninggalkan Kanara.

Kanara memperhatikan Kazam hingga hilang dari pandangannya. Otaknya mulai merencanakan bagaimana agar dirinya bisa membuat Kazam tidak betah dengan dirinya, dan akhirnya menyerah.

Dibawah, Kazam menemui Kasih untuk meminta catatan belanjaannya.

"Bu, mana catatannya?" Pintanya.

"Istri kamu sudah bangun belum?" Tanya Kasih.

"Sudah, Bu. Kayanya lagi mandi."

"Memangnya kamu gak mau ajak istri kamu kepasar? Ya itung-itung biar tahu daerah sini. Ajakin main."

"Enggak, bu. Gapapa biar Kazam sendiri aja."

"Ajak aja, Nak. Kasihan kalau ditinggal nanti kesepian." Usul Kasih.

"Kesepian darimana, dia malah seneng, Bu." Jawab Kazam dalam hati.

"Iya sudah, tunggu sarapan aja baru Kazam ajak pergi."

KAZANARA ( HIATUS )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang