Kazanara 06

5.9K 431 14
                                    

*****

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.

*****

Pagi-pagi sekali sekitar pukul tujuh Kasih, Danang, Kazam dan Fatih sudah berkumpul di rumah Danang. Kali ini mereka berangkat akan menggunakan mobil sedan milik Danang untuk berangkat menuju masjid besar yang ada di kotanya. Dengan menggunakan gamis putih panjang serta pecinya, Kazam terlihat sepuluh kali lebih tampan dari biasanya. Karena tidak ada acara apapun selain akad saja, maka tidak ada yang mereka bawa kecuali cincin dan mahar.

Tentu itu semua tidak luput dari penglihatan para tetangga, satu persatu dari mereka menghampiri Kazam dan bertanya mengenai kepastiannya. Mau tidak mau, Kazam menjawab dengan sejujurnya.

Ya begitulah, jika menjadi idaman dan incaran para ibu-ibu, sekalinya menikah langsung membuat gempar sekampung.

Kediaman rumah laki-laki duda, yang tak lain adalah pakde Kazam yaitu Danang seketika mendadak ramai, banyak dari mereka mengucapkan selamat atas pernikahan Kazam dan calon istrinya, tapi banyak pula dari mereka yang kecewa karena gagal menjadikan Kazam sebagai menantu. Dan yang paling membuat Kazam dan Kasih geger adalah, banyak yang mengira kalau Kazam akan menjadi menantu Bu Siti.

"Saya kira Kazam itu mau jadi menantu bu siti loh. Soalnya kemarin Khadijah juga baru pulang dari pondhoknya. Eh gak taunya dapet kabar kalau Kazam mau nikah sama gadis lain." Ucap bu Darma pada Kasih.

"Ah enggak bu." Jawab Kasih seadanya. Ia juga tidak berani berbicara banyak hingga akhirnya menjadi kesalahpahaman.

"Yo wes gapapa, mungkin jodohnya Kazam bukan Khadijah, iyo to." Sahut yang lain.

"Iya bener. Tapi agak kaget juga, soalnya tahu sendiri bu Siti sering koar-koar kalau Kazam bakalan jadi menantunya." Sahut bu Darma.

"Udahlah bu, jangan di bahas. Sekarang kan udah jelas, kalau Kazam sudah punya calon sendiri." Kasih melerai dan menghentikan gibahan ibu-ibu itu.

"Eh bu, ini memangnya gak ada acara undang-undang gitu?" Tanya mereka lagi.

"Enggak, Bu. Emang maunya biasa saja. Keluarga inti saja." Jawab Kasih.

"Oalaah, Bu. Kita juga penasaran sama calonnya Kazam kaya apa."

"Nanti kan dia ikut kerumah, nanti juga pasti tahu."

"Oh gitu. Semoga lancar ya bu Kasih acaranya. Sekarang gak bisa lagi deh saya nawarin anak saya ke Kazam." Ucapnya dengan nada candaan.

Menanggapi itu Kasih hanya tersenyum canggung saja. Mau bagaimana lagi, putranya itu memang tidak mau meskipun gadis di desanya juga tak kalah banyak. Mungkin benar, bukan jodoh Kazam. Setelah bersiap-siap, akhirnya mereka berangkat ke masjib besar baiturrahman.

Karena terletak di kota, perjalanan mereka menempuh perjalanan kurang lebih satu jam. Setelah sampai di lokasi, mereka dibuat kagum saat turun dari mobil. Melihat aula masjid sudah di hias dengan dekorasi minimalis bunga putih.

KAZANARA ( HIATUS )Där berättelser lever. Upptäck nu