CHAPTER 6-2: THE BEGINNING OF EVERYTHING

1.8K 219 17
                                    

BEXTON ADRIANNO

CYPRESS CRESCENT, SHAUGNESSY, CANADA

January 4th 2014, 10.20 P.M




"Anak-anak itu kuatir sekali dengan surel yang didapat mereka," ujarku saat Calvin masuk ke dalam kamar, menganggu saat-saatku bersama berkas yang kubawa jauh-jauh dari Surabaya kemari.

"Itu karena mereka trauma, Bexton. Kamu seperti tidak mengerti mereka saja. Tiga insiden, bagaimana caranya mereka tidak trauma? Semua-semua yang mencurigakan pasti akan berdampak ke mereka."

Aku mengangguk. "Aku paham karena kau juga begitu, ikut trauma seperti mereka dan mengangguku dengan beribu pertanyaan sejak tadi. Walaupun begitu, sejujurnya aku agak curiga dengan isi surel itu. Sepertimu."

Calvin kemudian tertawa sambil duduk di atas tempat tidur. "Sudah kuduga, kamu hanya berakting payah saja, dan kita semua memang trauma. Katakan padaku, apa yang kamu pikirkan? Apa yang tadi kamu yakinkan pada mereka?"

"Jacqueline?" Aku mengulang nama itu. "Tentu tidak. Sejauh ini? Tidak ada. Aku masih sibuk memikirkan kasus yang diberikan William padaku. Kamu ikut, kan?"

"Tentu saja. Ada yang mau kau bicarakan? Perkara... e-mail?"

"Ah, tidak, surel itu tidak menjadi urusanku, kecuali kalau besok, mereka mendapatkannya lagi. Memori otakku tidak lebih dari sepuluh tera, ini sudah limit." Aku menyodorkan beberapa lembar kertas pada Calvin. "Koran-koran yang menyebutkan adanya penculikan anak-anak di beberapa tempat di Vancouver timur. Beberapa ada yang berasal dari luar juga. Apa kamu pikir Levy Leonn ada dibalik ini semua, lagi?"

Calvin melihat-lihat sejenak. "Ada petunjuk mengenai pelakunya?"

"Justru itu yang harus kucari tahu. Menurut William, pelakunya selalu melakukan penculikan di sore hari, di jam yang sama. Hanya itu saja."

"Kasus seperti ini harusnya bisa diatasi oleh polisi. Apalagi ini Kanada, Amerika, bagaimana bisa mereka tidak dapat menyelesaikannya?"

"Kamu pikir aku tahu?" Aku bersandar sambil membaca beberapa berita. "Kata William, dia membutuhkanku karena sepertinya, motif dibalik penculikan ini agak tidak biasa."

"Tidak biasa?"

Aku mengangguk. "Tidak senatural yang biasanya, begitu. Itulah yang masih harus kucari. Ini sudah terjadi selama kurang lebih dua minggu. Dalam waktu segitu, si pelaku tampaknya tidak mengalami ancaman sama sekali, buktinya, polisi tidak bisa menemukannya. Jadi aku cukup yakin kalau dia akan melakukannya lagi."

"Dan apa rencanamu kalau begitu?"

Aku menerawang sambil melihat ke langit-langit kamar. "Aku akan menunggu sampai ada kabar dari William. Dia berjanji akan memberitahuku kalau kasus ini terjadi lagi. Setelah itu, kita akan mulai mencari. Aku membutuhkan sedikit petunjuk yang katanya tidak natural itu."

"Oke, oke. Kalau begitu, apa yang akan kamu lakukan selama menunggu itu, hmm?"

"Selama menunggu?" Aku menoleh pada Calvin. "Tidak akan lama, kok. Paling cepat, besok sore William sudah akan mengontakku." Calvin menatapku bingung, menuntut penjelasan akan perkataanku barusan, membuatku harus memutar bola mataku karena tidak percaya. "Lihat tanggal setiap berita yang kuberikan." Aku menyuruh Calvin.

Ada jeda selama beberapa detik hingga Calvin mengangguk-angguk. "Ah, kejadiannya setiap enam hari sekali. Terakhir kali tanggal 29 Desember 2013. Menarik. Pantas saja kamu langsung menebak. Tapi bagaimana kalau dia mengubah polanya? Bisa saja dia kesulitan mencari korban dan besok malah tidak melakukan apa pun?"

TFV Tetralogy [4] - Journal Of Truth (2015)Where stories live. Discover now