18. Hari pertama udah di tinggal dinas!

12.5K 620 12
                                    

Sepi yah, ayolah guys jangan lupa vote, komennya.

Biar daku tambah semangat ^^

Happy reading ..

...

Jadi pada malam itu juga Ajeng dan Theodor pamit.

“Kalo begitu kita pamit dulu Ayah, Ibu .”

Nyonya Lyman menatap menantunya sedih, dia mengangguk “Kenapa enggak besok aja pulangnya sayang, udah malam Loh. Mending menginap di sini aja! .”

Theodor terkekeh, dia memotong obrolan istri dan ibunya “Ya ampun Ibuku tercinta, mumpung Zayyan menginap di sini aku mau tinggal berdua sama istriku. Siapa tau bisa tambah cucu! .”

Nyonya Lyman melempar senyum berarti pada menantunya hingga membuat Ajeng salah tingkah.

Tuan Lyman yang tak kuat menahan kenakalan putranya akhirnya memberikan hadiah berupa pukulan pada ayah muda itu sebelum mengusirnya.

Sedangkan Ajeng hanya diam menonton suami barunya di tindas sang Ayah dengan patuh, tanpa niat membantu.

Duduk di dalam mobil, barulah Ajeng tertawa terbahak-bahak “Gimana sakit kena toyor Ayah? .”

“Lumayan. Ayah kalo pukul emang enggak pernah nanggung .”

“Salah sendiri mesum! .”

Theodor mulai mengemudikan mobilnya, di liriknya Ajeng “Loh mesum gimana? Orang itu fakta! Lagian ini itu malam pertama kita udah resmi sayang, masa mau langsung tidur aja ."

Ajeng memutar matanya malas, “Yah gimana Yah, Gue mengantuk mau langsung tidur aja. Lagian besok juga masih bisa kan! .”

Theodor cemberut, padahal dia mengharapkan malam yang panas lagi. Tapi apalah daya Dekrit kekaisaran sudah turun, dia sebagai suami sayang istri bisa apa selain menurut.

Jadi malam pertama setelah mendapatkan buku nikah, Theodor hanya menghabiskannya dengan tidur memeluk istrinya tanpa tindakan yang lain.

Dia berpikir ‘Enggak masalah masih ada malam pertama pernikahan nanti! .’

Ajeng yang tertidur nyenyak tak menyadari rencana suaminya.

Esok harinya Theodor bangun lebih dulu, menatap wajah polos istrinya yang masih tidur dia tak bisa menahan diri untuk mengecupnya.

Jadi Ajeng yang tidur tak tahu bahwa seluruh wajahnya telah di cium Theodor.

Keluar dari kamar mandi, ponselnya bergetar. Melihat nama Cakra di layar dia mengangkatnya.

“Halo! Ada apa? .”

“Seperti ini Tuan, sekitar dua hari yang lalu sebuah perusahaan swasta terbesar di Jerman menawarkan kerja sama pada perusahaan kita. Namun karena Tuan mengatakan sebelumnya untuk tidak menelepon jika tak ada yang mendesak jadi saya belum memberi tau anda. Tapi kali ini mereka mendesak jadi dengan terpaksa saya memanggil anda pagi-pagi begini, maaf mengganggu anda Tuan .”

“Jadi kapan waktunya? .”

Inilah Theodor di bandingkan dia saat dengan Ajeng, saat ini dia lebih tenang dengan aura dominasi di sekelilingnya.

“Hari ini! .”

Theodor mendecak kesal, bagaimana mungkin bisa kebetulan waktunya. Dia tak akan percaya bahwa kerja sama sungguh sebuah kerja sama kerja, dia khawatir bukan hanya ini masalahnya.

Tapi hanya pihak lain yang tahu kebenarannya.

“Tidak bisa di undur? Saya sedang sibuk dengan hal lain sekarang! .”

EXCUSE ME [END]] Where stories live. Discover now