AZ || DELAPAN BELAS

29.2K 2.6K 67
                                    

Tok tok tok

"Kamu baik-baik saja?"

"Iya."

Azello menatap pantulan dirinya di cermin. Bisa dilihat wajahnya memerah. Dia benar-benar malu karena bisa-bisanya pipis di celana.

Ini semua karena dua titan kembar itu!

Mereka menggelitikinya tanpa ampun.

Tadinya memang sebelum Asher dan Dariel datang, Azello baru ingin ke kamar mandi, tapi dia malas karena harus menebak dulu yang mana pintu kamar mandi karena kamar itu begitu luas dan ada empat pintu disana.

"Mau ditaruh dimana muka gue yang ganteng ini?!"

20 menit kemudian...

Azello membuka pintu kamar mandi perlahan. Dia mengintip sedikit memastikan apakah ada orang lain di kamar ini, karena yang dia dengar sudah tak ada suara apapun dan ia juga sudah mendengar langkah kaki menjauh, yang menandakan seharusnya mereka sudah pergi.

Namun dia salah, karena masih ada Asher yang menatapnya dengan tangan terlipat di depan dada.

"Apa?!" kata Azello galak. Dia menutup wajahnya, teringat kejadian tadi. Spreinya juga sudah diganti.

Asher menahan kepala Azello yang nyaris terpentok tiang tempat tidur.

"Are you shy?"

"Jauh-jauh dari gue, kita musuhan!"

Azello membanting badannya di kasur lalu menutup seluruh badannya dengan selimut, tak ingin bertatapan dengan Asher.

"Jangan ditutup." Asher menyingkap selimut itu, dia menarik tangan Azello agar anak itu duduk.

"Ini, minum."

"Apa ini?"

"Minuman sehat."

Azello menatap Asher curiga, dia tak henti menatap Asher dan gelas berisi minuman yang mencurigakan itu bergantian. Membuat Asher lama-lama jengah.

"Tidak ada racunnya, cepat minum dan kembali tidur."

Akhirnya Azello meminumnya dengan setengah hati. Rasa buah ternyata.

"Habiskan."

"Nggak mau, ntar kembung."

Asher mengambil alih gelas di tangan Azello dan meletakkannya di nakas.

Azello tiba-tiba merasakan kantuk yang amat sangat yang membuatnya akhirnya memejamkan matanya. Ya, memang susu itu diberikan obat tidur karena jika tidak, ia dan Dariel yakin Azello tidak akan tidur malam ini mengingat tingkahnya yang kalian tahu sendiri, apalagi setelah semua kenyataan yang harus diterimanya.

Pemuda itu membenarkan posisi Azello dan mengelimuti sang adik. Dia mengelus sisi wajah Azello yang sudah ada di alam mimpi itu.

Asher masih tak menyangka dengan kehadiran Azello di hidupnya. Ia sama sekali tak marah, justru malah senang. Entahlah perasaan ini sulit dideskripsikan. Sebelumnya Asher sama sekali tak pernah berpikiran untuk memiliki adik, karena ya mamanya telah meninggal. Hidupnya juga sudah lempeng-lempeng saja. Setelah ini pasti semuanya akan berbeda. Dia berharap Azello bisa cepat benar-benar tinggal dengan mereka.

"Good night, Prince."

***

Azello turun melalui tangga, dia mengatur napasnya yang mulai terputus karena menuruni tangga dari lantai 4.

Lagipula ia tak menyangka jika ditempatkan di lantai 4. Selain itu juga Azello tak menemukan adanya lift saking luasnya tempat ini. Lebih tepatnya dia malas mencari. Ternyata jadi orang kaya susah juga ya? Jika disuruh memilih, dia tidak mau tinggal di tempat seperti ini.

AZELLO [END]Where stories live. Discover now