🪷26. A Gift

8.4K 478 9
                                    

Ayesha beres-beres rumah sambil mengikuti alunan shalawat wahdana dari HP-nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ayesha beres-beres rumah sambil mengikuti alunan shalawat wahdana dari HP-nya. Dengan semangat ia merapikan tempat tidur, menyapu hingga mengepel. Hitung-hitung olahraga pagi karena hari ini Ayesha kuliah siang.

Sembari menunggu suaminya keluar dari kamar mandi, Ayesha juga turut menyiapkan pakaian. Setelah selesai, ia duduk di tepi kasur sembari mencatat di buku progress ibadah.

Senyum Ayesha terukir cantik. Perempuan itu merasa bangga sendiri karena berhasil konsisten melaksanakan ibadah-ibadah sunnah yang disarankan Gus Daiyan. Dari mulai shalat duha, tahajud, shalawat dan sampai challenge khatam al-qur'an tiap bulan. Bahkan hafalannya pun kian bertambah dan konsisten juga murajaah hafalan.

Gus Daiyan keluar dari kamar mandi. Laki-laki itu mengambil bajunya yang ada tepat di samping sang istri.

"Lagi catet apa?"

"Astaghfirullah, Mas! Kebiasaan!"

Gus Daiyan tertawa menanggapi sikap Ayesha. Setelah itu, ia melangkah menuju kamar mandi untuk mengganti pakaiannya.

Beberapa menit kemudian, Gus Daiyan keluar dari kamar mandi. "Astaghfirullah! Laa hawla wa la quwata illa billahil 'aliyil adzimmm," seru Gus Daiyan spontan begitu melihat Ayesha yang  berdiri tepat di depan pintu kamar mandi.

"Allahu Akbar!" sahut Ayesha dengan tawa yang tak dapat disembunyikan.

Gus Daiyan berjalan mendekat lantas mencubit kedua pipi istrinya. "Iseng ya kamu ...."

Ayesha tak mau kalah, perempuan itu balik menyerang Gus Daiyan dengan cubitan di pipi juga.

"Lepas."

"Mas dulu."

Akhirnya kedua pasutri itu kompak melepaskannya secara bersamaan. Kala mata Ayesha dan Gus Daiyan bertatapan, refleks keduanya tertawa.

"Mas orang kagetan yaa," kata Ayesha dengan nada yang terkesan meledek.

"Tahu darimana?" tanya Gus Daiyan baik dengan ekspresi santai.

Ayesha menunjukkan layar HP-nya. "Ada orang ngirim video ini. Katanya dia temen, Mas."

Abyann! Awas ya kamu!

"Gak usah ditanggepin."

"Kagetnya Mas itu lucu tahu. Jadi pengen bikin Mas kaget terus." Diakhir kalimat tawa Ayesha meledak.

"Nakal, ya kamu."

"Mas berangkat pagi?" tanya Ayesha setelah mematikan audio shalawat dan menyimpan buku progress ibadahnya ke dalam laci.

Gus Daiyan mengangguk. "Iya, nanti sih jam setengah sepuluhan."

"Masih lama dong, sekarang baru jam setengah sembilan."

"Karena itu shalat duha dulu."

Ayesha mengangguk, lalu melangkah mendekat. "Sebentar, Mas tuh kalau ngancingin baju yang bener. Masa gini aja gak bisa," ledek Ayesha sembari membenarkan kancing baju suaminya yang terpasang tak beraturan.

AYESHA Where stories live. Discover now