🪷24. Closer

8.7K 511 8
                                    

Gus Daiyan menghentikan mobilnya di depan pelataran dojang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gus Daiyan menghentikan mobilnya di depan pelataran dojang. Ia turun dari mobil, begitu memasuki teras dojang sosok Pak Bara keluar.

Gus Daiyan refleks tersenyum. "Pak Bara."

Pak Bara ikutan tersenyum. "Ah, Daiyan, ya? Suaminya Ayesha?"

Gus Daiyan mengangguk. "Iya, Pak."

Pak Bara menepuk-nepuk lengan Gus Daiyan. "Temui istri kamu di dalam. Dari sini lurus dikit terus belok kanan di ujung. Di ruangan khusus putri, dia dari tadi sibuk latihan terus. Kadang saya heran energi dia kayak gak habis-habis." Diakhir kalimat Pak Bara sedikit terkekeh, kemudian laki-laki paruh baya itu pamit pergi duluan.

Usai kepergian Pak Bara, Gus Daiyan melangkah masuk. Laki-laki itu sempat jadi pusat perhatian sesaat karena anak-anak taekwondo yang baru saja bubar. Tetapi Gus Daiyan tak menghiraukannya dan terus saja melangkah menuju ke tempat sang istri.

Tak lama Gus Daiyan menemukan ruangannya. Laki-laki itu membuka pintu, dilihatnya Ayesha tengah sibuk melakukan pemanasan.

"Habibati, zaujati, Ayesha sayang."

Panggilan dengan nada lembut itu tentu saja mengalihkan perhatian Ayesha yang sedari tadi fokus pemanasan. Posisi Ayesha saat ini sedang melakukan pemanasan dengan kedua kaki dibuka lebar.

Gus Daiyan sudah berdiri di dekat Ayesha. "Gak dijawab panggilan sayang saya?"

Ayesha berhenti melakukan pemanasan. Perempuan itu duduk dengan berselonjor kaki, dan Gus Daiyan ikut di samping istrinya.

"Capek saya."

"Yaudah, pulang, yuk. Yang lain udah pada pulang. Ini kenapa istri saya malah masih semangat latihan." Gus Daiyan mengelap keringat Ayesha dengan tisu yang dibawanya. Tak lupa senyumnya terbit kala mata keduanya bertatapan.

Ayesha menggenggam tangan Gus Daiyan yang masih sibuk mengusap-usap puncak kepalanya yang tertutup kerudung. Ayesha tiba-tiba berdiri, tentu saja hal itu membuat Gus Daiyan ikutan berdiri juga.

Gus Daiyan sudah akan melangkah, tapi mendadak tertahan. Laki-laki itu menoleh. "Kenapa habibati?"

"Mas Daiyan coba juga, dong pemanasan taekwondo," pinta Ayesha dengan senyum manisnya.

Gus Daiyan terkekeh. "Cuma pemanasan aja, ya."

Ayesha tidak menjawab, perempuan itu justru mengalihkan pembahasan. "Udah ayo." Ayesha menarik tangan Gus Daiyan menuju tengah-tengah.

"Gampang kok pemanasannya, pertama dari kepala dulu ... terus ke kaki. Pokoknya ikutin saya aja."

Gus Daiyan mengangguk. Laki-laki itu mulai melakukan pemanasan mengikuti instruksi dari istrinya. "Ini gak apa-apa emang latihan di sini? Yang lain udah pada bubar. Bahkan tadi saya ketemu Pak Bara di depan."

Ayesha mengangguk. "Santai, Pak Bara ngebolehin kok."

Selama beberapa menit, Ayesha dan Gus Daiyan sibuk pemanasan. Sampai masuk pada pemanasan bagian kaki. Ayesha mencontohkan untuk membuka lebar kakinya, lalu badannya diliukkan ke kanan dan ke kiri.

AYESHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang