🪷23. Better-2

9.1K 569 13
                                    

Ayesha menghela napas pelan sambil berucap bismillah kala ia baru saja mengurus daftar ulang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ayesha menghela napas pelan sambil berucap bismillah kala ia baru saja mengurus daftar ulang. Ya, perempuan itu akhirnya memilih untuk mengambil jurusan PAI di UIN Jakarta.

Senyum Ayesha terbit, bersamaan dengan itu ia melambai ke arah Gina yang sudah menunggunya. Selain karena Gus Daiyan sibuk bolak-balik Wonogiri-Jakarta, laki-laki itu juga sibuk mengurus Rumah Tahfidz dan usaha penerbitan. Jadi, Ayesha meminta Gina mengantarnya saja.

"Suami lo tumben gak nganter."

"Biasalah dia sibuk."

"Habis ini mau ke mana? Mau ke basecamp atau ke dojang?" tanya Gina kala ia sudah menaiki motor di susul oleh Ayesha.

"Ke Rumah Tahfidz."

Gina mengangguk. Selama perjalanan, sesekali perempuan itu melirik Ayesha melalui kaca spion motor. "Akhir-akhir ini lo jarang ke basecamp, bahkan suka nolak kalau anak-anak ngajak makan-makan diluar pas malem. Apa ini karena suami lo yang protektif?"

Ayesha menggeleng. "Gak juga, cuma sadar diri aja. Kali ini saya mau fokus hijrah gak mau kebanyakan main."

Gina mendengus. "Bahkan cara bicara lo udah beda. Rasanya vibes swag dan badas udah hilang. Lo lebih keliatan kek alim gitu."

"Vibes swag dan badas cuma keliatan keren di dunia. Tapi, kalau di akhirat apa keliatan keren? Yang keren tuh malah yang hafal 30 juz, orang yang banyak amalan sunnahnya, atau orang yang berusaha taat di zaman sekarang yang berlomba-lomba nampakin maksiat."

Seketika Gina tertawa. "Wah, lo bahkan udah bisa ceramah ternyata."

Ayesha diam. Entah kenapa ia merasa Gina seperti tertawa dengan maksud mengejek bukan bercanda. Dilihat dari ekspresinya pun Ayesha rasa Gina sedang seperti tidak suka. Tapi, akhirnya Ayesha hanya diam saja tak ingin memperpanjang masalah.

"Kalau gue lepas jabatan dari ketua komunitas skateboard gimana? Gue masih bisa jadi anggota biasa."

Gina terlihat fokus menyetir. "Oh, kalau itu terserah lo."

Dari jawaban ini pun Ayesha sudah bisa menerka, Gina terlihat seolah tak lagi peduli. Padahal saat awal-awal Ayesha mau mengundurkan diri, perempuan itu termasuk salah satu orang yang menentang keras.

Sebenernya ada apa? Kenapa rasanya kek asing sama temen deket semenjak hijrah.

Sebenernya ada apa? Kenapa rasanya kek asing sama temen deket semenjak hijrah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
AYESHA Where stories live. Discover now