Chapter 20

126K 5.9K 74
                                    

HAPPY READING

***

Ctesss

Suara pecutan yang sangat keras menggelegar di sebuah rumah besar. Arga sudah terbiasa diperlakukan seperti ini oleh papanya. Hanya karena anak tiri yang dibawa oleh istri papanya satu tahun lalu.

Mama Arga? Dia meninggal terkena serangan jantung saat mamanya melihat papanya sedang melakukan hubungan terlarang dengan perempuan lain. Di saat itu mamanya Arga sedang berkunjung ke kantor papanya. Papanya selalu melarang mamanya untuk berkunjung ke kantornya, entah apa alasannya. Tetapi dengan diam-diam tanpa sepengetahuan papanya, mamanya berkunjung ke kantor papanya dan di saat ia membuka ruangan suaminya betapa terkejutnya melihat sang suami sedang melakukan hubungan terlarang. Mamanya Arga langsung jatuh pingsan di tempat. Sudah dibawah ke rumah sakit tetapi takdir berkata lain. Mamanya langsung menghembuskan napas terakhirnya di saat Arga berumur 16 tahun.

Tanpa rasa bersalah. Papanya malah membawa perempuan itu ke rumahnya dengan anaknya yang usianya sama seperti dirinya. Padahal belum juga kering makam sang mamanya.

Arga sangat terpukul kehilangan sosok ibu yang sangat sayang kepadanya. Sampai ada seorang gadis yang melihatnya menangis di makam sang mama, gadis itu mendekati Arga. Gadis itu menyemangati Arga, kalau jika ia sedih berlebihan maka sang mama akan bersedih juga di alam sana karena melihat anaknya yang belum ikhlas atas kepergiannya.

Setiap hari jumat. Arga selalu mendatangi makam sang mama. Kebetulan atau memang takdir yang membawa Arga dan gadis itu selalu bertemu di makam dan gadis itu selalu menyusul Arga. Lama kelamaan mereka semakin dekat. Sampai mereka baru menyadari jika mereka berdua satu sekolah.

Gadis itu adalah Tania. Kadang Tania berkunjung ke rumah Arga dengan alasan meminta bantuan kepada Arga untuk mengerjakan tugas padahal tujuannya agar mereka bisa semakin dekat. Arga merupakan salah satu murid terpintar di SMA Banaspati.

Dulu di sekolah. Tania selalu menemani Arga di taman. Kadang Tania melihat luka di tubuh Arga. Tetapi saat di tanya Arga selalu menggelengkan kepalanya. Padahal dirinya sudah tau penyebab luka itu dan Tania hanya ingin Arga bercerita dengannya langsung.

Sampai suatu hari Tania menyimpan perasaan untuk Arga dan ia mengungkapkanya kepada Arga. Arga belum bisa membalas perasaan Tania, karena ia tidak mau membuang-buang waktu hanya untuk berpacaran, ia hanya ingin berteman saja. Penolakan halus Arga membuatnya malu sampai ia jarang sekali menemui Arga. Tetapi sikap Arga selalu manis saat bertemu dengannya. Itu yang membuat Tania pusing dibuatnya.

Dan sekarang Arga berada di rumahnya dengan sang papa yang memecuti dirinya.

"Shh." Ringis Arga.

Papanya Arga atau sebut saja namanya Doni berhenti seraya berkata. "Papa udah bilang untuk kamu jagain Ana! Kalau Saya masih dengar Ana mengadu lagi. Saya ngga akan segan-segan menyiksa kamu lebih dari ini!" Peringat Doni kemudian pergi meninggalkan anaknya yang sudah mendapatkan luka karenanya.

Arga malas hanya sekedar adu argument dengan sang papa alhasil ia hanya pasrah saat dirinya diperlakukan seperti itu. Toh papanya pasti akan berhenti jika sudah puas.

Arga tau jika istri papanya hanya mengincar harta papanya. Arga akan mengungkapkan semuanya jika ia mendapatkan bukti valid yang menunjukkan jika istri papanya hanya ingin harta papanya.

TRANSMIGRASI REVAZAWhere stories live. Discover now