Chapter 16

126K 5.7K 42
                                    

HAPPY READING

***

Misya berjalan menuju kelasnya. Suasana di koridor sekolah tidak terlalu rame, mungkin masih terlalu pagi untuk para murid sampai di sekolah.

"Woi Rel! Langka nih langka." Heboh Tania saat melihat Misya menginjakkan kaki di dalam kelasnya.

"Kaget co!" Kesal Aurel kemudian melihat ke arah pandang Tania. "Gila!"

Misya hanya memutarkan matanya. Emang para curut-curutnya tidak bisa kalau melihat dirinya se rajin ini.

"Alay." Ucap Misya kemudian duduk di bangkunya.

"Ada gerangan apa nona Misya serajin ini." Ledek Tania.

"Gue emang rajin." Bangga Misya.

"Palingan besok balik ke setelan awal." Tebak Aurel.

"Itu tau." Balas Misya.

"Gue mau nanya." Ucap Misya dengan tatapan seriusnya.

"Apa." Kompak mereka berdua Aurel dan Tania.

"Ga jadi deh."

"Si curut." Kesal Tania.

Misya tertawa melihat ekspresi sahabatnya yang cengo. Kemudian ia menetralkan ekspresi kembali. "Menurut kalian Ana gimana orangnya?"

Tania nampak berpikir sejenak sebelum menjawab pertanyaan Misya. Tiba-tiba sekali Misya bertanya tentang Ana. "Ya gitu kayak yang Lo liat, Cupu. Paling nggak suka kalau liat Ana sama geng Lavegas, hih Gedeg anjir belagak kayak princess aja dia." Jawab Tania.

Misya menganggukkan kepalanya sambil berpikir saat Tania menjawab pertanyaannya. "Kalau Lo." Tanya Misya ke Aurel.

"No komen." Ucap Tania.

Misya mengerutkan keningnya. "Kenapa?"

"Gue nggak mau nilai orang dari sampulnya aja. Bisa aja di luar cupu tapi aslinya? Nobody knows."

"Lo ngapain tiba-tiba tanya begitu? Lo habis bully Ana ya?" Ucap Tania sambil mengira-ngira.

"Buang-buang waktu buat ngurusin begituan." Jawab Misya.

"Lo beneran udah lupa semua?" Tanya Aurel.

"Iya."

"Bagus deh." Ucap Aurel.

Misya bingung dengan jawaban Aurel. "Kenapa?"

"Gue nggak suka liat Lo bully Ana cuman gara-gara cowok tengil kayak Shaka." Ucap Aurel.

"Gue juga." Ucap Misya.

Tania cengo mendengar percakapan kedua sahabatnya. "Aneh lo pada." Celetuk Tania.

"Woah." Heboh Maudy yang berjalan ke arah para sahabatnya karena ia baru datang ke sekolah.

"Tumben. Biasanya gue dulu yang dateng." Ucap Maudy ke Misya.

"Iya dong."

Adit. Ketua kelas tiba-tiba nongol di depan pintu dan berteriak. "Kita jamkos."

Seluruh murid yang berada dikelas tak terkecuali dengan Misya and the geng pun senang mendengarnya.

"Jalan-jalan yu." Celetuk Maudy saat ia terduduk di bangkunya sambil melihat ke tiga sahabat-sahabatnya.

"Kuy." Ucap Tania dan Misya barengan kemudian mereka cengengesan sendiri karena bisa mengucapkan kata di waktu yang sama.

"Nanti malem aja kan malam minggu." Usul Aurel.

"Boleh." Jawab Maudy.

"Kalian bawa mobil entar malem?" Tanya Misya.

TRANSMIGRASI REVAZAWhere stories live. Discover now