🪷19. Try

9.7K 569 16
                                    

Diumur yang sudah menginjak 20 tahun, Ayesha kerap kali merasakan beban berat yang ditanggung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Diumur yang sudah menginjak 20 tahun, Ayesha kerap kali merasakan beban berat yang ditanggung. Banyak hal yang perempuan itu pikirkan, seperti soal kuliah, kerja, memperbaiki diri dan kegiatan lainnya. Sekalipun ia bersikap kelewat ceria dan reog di depan banyak orang.

Saat ini Ayesha sedang melaksanakan jadwal harian yang semalam dikirimkan oleh Gus Daiyan. Itu jadwal soal Tahfidz dan ibadah sunnah. Untuk saat ini Ayesha sedang belajar di Rumah Tahfidz, sesuai kesepakatan pula ia tetap akan tes baca al-qur'an oleh Gus Daiyan setiap sehabis shalat isya, tahajud dan subuh.

Hampir selama 2 jam Ayesha mendengarkan penjelasan terkait hukum tajwid, 1 jam lagi praktek penerapan bacaan. Sejauh ini Ayesha merasa baik-baik saja, bahkan sampai waktu pulang tiba.

Sampai di rumah, Ayesha mendudukkan diri di sofa yang ada di ruang TV dengan segelas air es di meja. Kepalanya menengadah, menatap langit-langit. "Capek banget, Ya Allah."

Dering HP yang nyaring mengalihkan atensi Ayesha. Tangannya terulur mengambil HP, lantas mengangkat panggilan telepon.

"Ada apa, Mas?"

"Assalamualaikum, biasakan ucapkan salam, Bunda Garang."

Ayesha berdecak kesal karena Gus Daiyan memanggilnya dengan panggilan aneh itu. "Waalaikumsalam."

"Lagi dimana?"

"Rumahlah, baru aja sampe setelah dari Rumah Tahfidz." Ayesha menyandarkan tubuhnya pada sofa setelah menenggak air. "Bisa gak, sih, Mas jangan ngasih saya jadwal banyak-banyak? Saya capek tahu, gak sih? Saya tahu Mas itu pengen bimbing saya jadi lebih baik. Tapi, masa iya saya harus ngelaksanain jadwal sebanyak itu," protes Ayesha beruntun membuat Gus Daiyan diseberang telepon terkekeh.

"Banyak apanya, sih. Saya cuma minta kamu belajar di rumah tahfidz, dzikir sehabis shalat fardhu, biasakan shalat sunnah dhuha, tahajud dan perbanyak shalawat minimal saat hari jumat lebih bagus lagi shalawat setiap saat."

"Rasanya berat banget, Mas. Belum lagi saya harus latihan taekwondo dan ngajar di komunitas skateboard."

"Namanya hidup itu wajar capek. Dunia itu emang tempatnya capek, kalau gak mau capek yaudah 'pulang' aja kepangkuan Sang Maha Kuasa. Beres 'kan."

Seketika Ayesha merasa merinding. "Ish, candaannya tuh bikin ngeri," komentar Ayesha spontan.

"Saya gak becanda, loh. Makanya jangan kebanyakan mikir dunia, coba mikirin akhirat. Udah sejauh apa kita persiapin bekal untuk akhirat?"

Ayesha bungkam sesaat. Kalimat Gus Daiyan benar-benar disampaikan santai, tapi benar-benar tepat sasaran.

"Kalau begitu apa keutamaan shalawat?"

"Maasya allah bagus sekali pertanyaannya. Selain shalawat itu memberikan feedback kepada kita, dalam hadits lain nabi mengatakan bahwa 'barang siapa bershalawat kepadaku sekali saja, maka Allah akan membalasnya 10 kali lipat kepada dirinya.' Maksud dari hadits tersebut adalah ketika kita sedang bershalawat maka manfaatnya akan kembali kepada kita, kita akan mendapat ganjaran 10 kali lipat dari apa yang kita lakukan. Dan bentuk ganjaran itu bermacam-macam."

AYESHA Where stories live. Discover now