10

40K 2.2K 11
                                    

Suasana sore hari yang indah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Suasana sore hari yang indah. Langit sedikit demi sedikit mulai menggelap. Angin dingin sudah mulai terasa. Jalanan begitu ramai pada sore ini.

Saat ini mereka sedang dalam perjalanan pulang. Melewati satu persatu bangunan yang menjulang tinggi. Mansion Orlando cukup jauh dari kediaman Nara.

Karena membutuhkan waktu yang lama untuk sampai di mansion. Membuat Ervan tertidur dengan berbantal paha Freya. Freya mengelus lembut surai Ervan supaya tidur Ervan semakin nyenyak.

Lihat kan. Apapun yang diinginkan Orlando, kini tercapai. Dengan ini nama Ervan bukan lagi Ervan Laskara. Melainkan Ervan Orlando. Bungu Orlando.

Freya berjanji akan membahagiakan Ervan dengan kebahagiaan yang belum pernah Ervan rasakan bersama ibunya. Perlahan namun pasti. Di pikiran Ervan hanya akan mengingat mommynya, bukan ibunya. Ervan akan terbiasa dengannya dan melupakan ibunya.

Ervan milik Orlando. Bukan milik keluarga Laskara lagi.

Axton menoleh ke belakang. Melihat apa yang dilakukan istrinya dan anak bungsunya.  Merasa ditatap oleh suaminya, Freya berucap sambil tangannya yang senantiasa mengelus surai Ervan.
"Ervan anak yang begitu manis bukan?"

Axton berdehem menanggapi perkataan istrinya. Ervan memang begitu manis. Entah bagaimana reaksi keluarga besarnya melihat anak yang begitu manis dan polos berada diantara keluarga Orlando yang terkenal dingin, sarkas, keras kepala,  dan tidak suka dibantah.

Di dalam mobil tersebut terdapat Axton, Freya, Ervan dan sopir. Ansel menaiki mobilnya sendiri. Ia menuju ke rumah Ervan setelah menyelesaikan urusan kantor.

...........

Ian memasuki mansion. Ia baru pulang dari sekolah. Ian bersekolah di SMA CAKRAWALA. Sekolah itu bukan milik daddynya, tapi daddynya merupakan donatur di sekolah tersebut. Jika Ian kelas 1 SMA. Maka Gio sekarang kelas 3 SMA. Semua guru segan kepada mereka. Sebuah kebanggaan tersendiri bagi sekolah itu karena keturunan Orlando menempuh pendidikan di sekolah tersebut.

Kembali lagi ke Ian.

Melihat ke dalam mansion benar benar sepi. Apakah mereka belum kembali? Kenapa lama sekali. Apakah mereka tidak bisa membawa Ervan ke mansion?

Menaiki tangga menuju kamarnya dengan tergesa-gesa. Setelah masuk ke kamar. Lalu keluar lagi. Kali ini bukan memakai seragam, melainkan kaos hitam polos dan celana jeans. Membawa kunci motor sportnya. Berniat menyusul ke kediaman Ervan.

Langkahnya terhenti mendengar deruan mobil. Itu pasti mereka. Pikir Ian. Berlari menuju ke arah pintu.

Ansel keluar dari mobilnya dan menuju mobil orang tuanya. Pintu dibuka oleh bodyguard. Axton keluar dengan menampilkan muka yang datar. Lalu pintu belakang dibuka langsung oleh Ansel. Freya tidak langsung turun. Karena Ervan masih tidur dipangkuannya. Menoleh ke samping, melihat suaminya dan anak sulungnya berdiri menunggu ia turun. Ansel yang peka dengan keadaan segera mengambil Ervan dari mommynya dengan hati-hati.  Menggendong Ervan dengan gaya koala.

Ervan [End🤎]Where stories live. Discover now