🪷18. Attention

10.4K 548 4
                                    

"Kai, kalau lo gak bisa panggilin Pak Bara, biar gue nyamperin sendiri ke dalam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kai, kalau lo gak bisa panggilin Pak Bara, biar gue nyamperin sendiri ke dalam." Ayesha berlalu pergi, tetapi pergelangan tangan Ayesha yang tertutup handshock lebih dulu dicekal oleh Kai.

Ayesha menghempaskan tangan Kai kasar. Sorot tajam langsung terarah pada iris cokelat milik Kai. "Jangan pegang gue, Kai. Bukan mahram."

Dalam diam Kai merasa lega terhadap perubahan Ayesha. Terlebih lagi perempuan itu lebih kuat dibanding saat dulu. Kuat dalam hal fisik, pendirian dan mungkin mental.

"Jadi ... lo beneran gak mau ngasih gue kesempatan buat jelasin semuanya?" tanya Kai dengan sorot mata menyendu.

Jujur disudut hati terdalam ada hal yang mengganjal, ia ingin menuntaskannya. Tapi jika Ayesha tak mau memberi kesempatan, Kai bisa apa? Tak mungkin ia memaksa dan bersikeras yang ujung-ujungnya membuat Ayesha semakin terluka dan membencinya.

Ayesha berbalik lagi. Menatap Kai sebentar dengan helaan napas pelan. "Itu masa lalu, gak perlu diungkit lagi." Ayesha terdiam sesaat, berusaha mengambil udara sebanyak mungkin. Meski sudah berlalu lama, entah kenapa Ayesha tetap merasa sesak. "Memangnya apa yang harus lo jelasin lagi? Bukannya semua udah jelas?"

"Maafin, gue."

"Lo gak perlu anggap gue 'korban menyedihkan' lagi Kai, dan lo gak perlu merasa jadi 'pelaku kejam'. Gue terima maaf lo. Jadi, yaudah ... selesai 'kan? Jangan temuin gue lagi, gue udah berubah." Ayesha mengatakan kalimat sedemikian panjang itu dengan senyum dingin.

Ayesha segera berlalu pergi masuk ke bangunan yang di dominasi oleh kayu itu. Meninggalkan Kai yang tertunduk dengan perasaan tak menentu.

"Makasih, Ayesha," lirih Kai dengan tatapan lurus pada pintu masuk.

Ayesha menyesap es kopi di kedai yang ada di sekitaran area skate park

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ayesha menyesap es kopi di kedai yang ada di sekitaran area skate park. Selepas dari tempat pelatihan taekwondo tadi, Ayesha melanjutkan perjalanannya ke basecamp skateboard. Ia terpaksa tidak bisa mengajar karena kakinya masih sakit, jadi hanya bisa menonton. Usai menonton anak-anak skateboard latihan, Ayesha memilih istirahat di kedai kopi bersama Gina. Sedangkan yang lainnya pergi ke tempat makan.

AYESHA Where stories live. Discover now