9

36.7K 2.2K 12
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Nara -ibu Ervan- melangkahkan kakinya dengan pelan sembari membawa nampan. Dengan hati - hati meletakkan minuman untuk diberikan kepada tuan dan nyonya Orlando.

Nara tau situasi. Saat ini ia berhadapan dengan pengusaha kaya raya yang disegani oleh semua orang. Jadi ia harus menjaga citranya dengan baik. Menahan caci maki yang ingin ia lontarkan pada Ervan.

"Silahkan diminum terlebih dulu tuan nyonya, saya minta maaf hanya bisa memberikan ini. " Nara mempersilahkan untuk Freya dan Axton menikmati minuman yang ia buat. Tak lupa dengan kata-kata manis untuk menambah citranya di depan mereka.

Tanpa sepengetahuan Nara. Axton dan Freya sudah mengetahui semua perilaku dan sikapnya terhadap Ervan.

Ervan duduk diantara Freya dan Axton. Celingukan mencari minuman untuk dirinya. Ia juga haus.  Dimana minuman untuknya?

"Ibu, minuman untuk Ervan mana? " Tanya Ervan dengan tampang yang polos. Ervan ingin minum juga.

Nara melotot menatap Ervan. Sejak kapan anak itu berani meminta padanya. Batin Nara dengan kesal. Kali ini ia harus memendam kekesalannya. Jika tidak ada keluarga Orlando di hadapannya. Entah Ervan akan diapakan oleh Nara.

Memasang senyum lembut yang terkesan dipaksa. Nara menanggapi pertanyaan Ervan. "Maaf, ibu lupa Ervan. Kamu bisa ambil sendiri kan? "

Ervan menatap ibunya dengan heran. Ibunya tersenyum padanya? Saking senangnya melihat ibunya tersenyum kepadanya sampai ia tidak sadar jika senyuman itu hanya karena terpaksa.

Ervan tidak berpikir sampai di sana. Ervan membalas senyuman Nara dan menganggukkan kepalanya. Segera beranjak dari sofa untuk mengambil minumannya sendiri.

Baru juga beranjak. Tiba-tiba tangannya dipegang oleh Freya. Ervan menoleh menatap mommynya.
"Ya mom? " Tanya Ervan.

Nara mengernyitkan dahinya. Mom? Ervan memanggil nyonya Orlando dengan sebutan mom? Yang benar saja!

Freya menuntun kembali Ervan untuk duduk di sebelahnya. "Minum ini saja sayang. " Freya memberikan minumannya kepada Ervan.

Ervan menatap minuman itu dan mommynya secara bergantian. Menolak dengan halus tawaran mommynya.

"Tidak apa apa sayang. Minum saja. Mommy tidak tega melihatmu kehausan. " Ucap Freya dengan nada yang tegas. Ia memiliki niat yang terselubung ketika mengucapkan perkataan itu

Nara sebagai ibu dari Ervan hanya meringis mendengar perkataan Freya. Canggung akan keadaan saat ini. Setelah Freya mengucapkan itu. Ervan segera meminum minuman milik Freya, tak lupa mengucapkan terimakasih kepada mommynya.

"Ekhem, bisa dijelaskan? " Tanya Nara setelah menahan rasa keingintahuan. Menunggu waktu yang pas untuk ia bertanya.

Freya melirik suaminya. Axton yang dilirik oleh Freya paham dengan maksud tatapan itu. Menatap datar ibu Ervan yang berada di depannya lalu mengucapkan perkataan yang mampu membuat Nara dan Ervan terkejut. "Langsung saja, saya ingin Ervan menjadi anak saya. Menjadi bungsu Orlando. "

Ervan [End🤎]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang