04 : Seucap rindu yang tak tersampaikan

5.1K 407 14
                                    

Jevano Chandra dan jikra lagi berada di ruang tengah sembari menonton film kesukaan mereka dengan di temani bermacam makanan ringan yang telah di beli oleh Chandra tadi di warung depan

"Gak pada kuliah?" tanya marvin yang baru saja keluar dari dalam kamarnya dengan berpakaian rapi

"Dosen gue lagi liburan bang, jadi gue juga ikut libur" ungkap jevano yang tidak mengalihkan pandangannya dari televisi

"Gue masuk sore bang" lanjut Chandra

"Malas bang" timpal jikra

"Malas? Ji, lo baru semester 1 ya ampun, kok udah malas aja si" ujar marvin gak habis pikir dengan jikra

"Hehe bercanda doang bang, gue juga masuk sore kok" kata jikra cengengesan membuat marvin geleng-geleng kepala

"Lo sendiri bang, mau kemana? Kok pakaian nya rapi gitu?" tanya jevano melihat penampilan marvin dari ujung kaki sampai ujung kepala

"Oh, abang mau ketemu sama seseorang"

"Siapa?" Kompak mereka bertiga membuat marvin sedikit terperanjat

"Ada deh, nanti abang kasih tau, abang duluan ya, assalamualaikum" pamit marvin

"Wa'alaikumussalam, hati-hati bang" ucap mereka bertiga dengan di balas jempol oleh marvin

Marvin pun pergi menghilang dari balik pintu berketetapan dengan harzel yang juga baru saja keluar dari tempat persembunyiannya

"Ji, temenin abang bentar yuk" ujar harzel

"Kemana bang?" tanya jikra

"Kejalan yang benar, udah ikut aja gak perlu banyak tanya" pungkas harzel

"Iya iya bentar, gue ambil dulu dompet sama ponsel gue di kamar" celetuk jikra yang langsung pergi ke kamar

"Cepetan jangan lama-lama" teriak harzel

"Iya bang" balas jikra

Harzel duduk di samping Chandra dengan tangan nya bergerak mengambil salah satu makanan ringan di atas meja

"Mau kemana zel?" tanya jevano

"Mau ngambil barang bang" jawab harzel

Jevano hanya mengangguk kan kepalanya sebagai jawaban sembari mulut nya berbentuk o

"Yuk bang" ajak jikra yang baru saja datang

"Kita pergi dulu, assalamualaikum" ujar harzel dan jikra

"Wa'alaikumussalam, hati-hati" balas jevano yang di jawabi anggukan kepala dari harzel dan jikra

Jevano tersenyum kemudian melirik ke samping, jevano mengkerut kan keningnya saat melihat Chandra tiba-tiba saja diam dengan mata tertutup

"Chan" panggil jevano

"Kita mau kemana bang?"

"Mau ngambil barang di toko nya bang yuda"

"Barang apa? Bukan barang yang aneh-aneh kan bang? Bukan narkoba kan?"

"Yang bener aja lo ji, ya gak la, abang cuma mau ngambil peralatan mo-"

Brak

Tiba-tiba saja mobil yang di kendarai oleh harzel menabrak pengendara motor di depannya dengan segera harzel dan jikra keluar dari dalam mobil kemudian membantu pengendara motor yang baru saja ia tabrak tadi, jikra membantu mengangkat motor yang menghimpit kaki pengendara itu dan harzel membantu pengendara motor nya untuk bangkit

"Chandra" panggil nya lagi sambil menggoyangkan lengan Chandra

"Ah, iya bang, kenapa?" tanya chandra

7 anak indigoWhere stories live. Discover now