🪷11. Ayesha and Her Attitude-2

12.6K 725 29
                                    

Ayesha sudah lebih dulu berganti pakaian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ayesha sudah lebih dulu berganti pakaian. Acara akad dan resepsi pernikahan cukup melelahkan, meskipun tidak sampai tengah malam. Hanya sampai waktu isya saja.

Tatapan Ayesha mengedar pada sekeliling. Saat ini ia tengah duduk di tepi kasur. Tepatnya di ndalem, di kamar Gus Daiyan. Jika dilihat-lihat kamar Gus Daiyan tidak banyak ornamen atau pajangan. Hanya ada satu buah lukisan, itu pun bergambar pemandangan alam yang tergantung di tembok dekat ranjang. Juga terdapat banyak koleksi kitab.

Pintu kamar mandi terbuka. Sosok Gus Daiyan keluar dengan setelan santainya. Usai menutup pintu, Gus Daiyan mendekati Ayesha lantas duduk di samping sang istri.

"Kamu nyaman tidak kalau kita tidur berdua di satu kasur?" tanya Gus Daiyan perhatian. Laki-laki itu tentu tahu kalau Ayesha masih belum menerimanya.

Tadinya Ayesha ingin jujur kalau ia tidak nyaman. Tapi, entah kenapa ia tiba-tiba teringat akan pesan dari Farhan. Sebenci-bencinya ia pada Gus Daiyan, bagaimana pun laki-laki itu adalah suaminya. Bukankah Ayesha akan berdosa kalau berlaku sesukanya.

"Kenapa diem?"

"Saya kepikiran, kalau semisal saya berlaku sesukanya bukankah bakalan berdosa. Meskipun saya gak suka atau bahkan benci sama gus," ungkap Ayesha tanpa memandang Gus Daiyan.

Senyum Gus Daiyan terukir. "Saya gak memaksa. Namanya pernikahan itu ibadah seumur hidup. Masing-masing dari kita pasti butuh waktu untuk saling ngerti. Jadi, gak masalah kalau kamu belum siap, kalau kamu merasa berdosa maka lakukan kewajiban istri secara pelan-pelan saja. Tidak perlu buru-buru."

Ayesha menoleh, melihat Gus Daiyan yang tersenyum secerah matahari. Perempuan itu sejenak seperti mendapat pencerahan.

"Tapi, izinkan saya untuk melakukan hal yang belum sempat saya lakukan tadi."

Belum sempat Ayesha memproses maksud dari ucapan Gus Daiyan, laki-laki itu sudah lebih dulu menggeser duduknya. Mendekat, kemudian menarik kepala Ayesha yang sudah tidak mengenakan kerudung, dan mendaratkan kecupan singkat di kening Ayesha.

Selama sedetik Ayesha belum sadar, sampai kala Gus Daiyan hendak melepaskan pegangannya pada kepala Ayesha, perempuan itu sudah lebih dulu mendorong Gus Daiyan.

Ayesha berdiri, membuat Gus Daiyan ikutan berdiri. Laki-laki itu berusaha mendekat, tapi Ayesha justru melangkah mundur seolah sedang bersiap-siap akan sesuatu.

"Maaf Ayesha. Saya hanya...."

"Apa, sih?!" ketus Ayesha refleks, perempuan itu terlalu shock karena Gus Daiyan tiba-tiba mengecupnya.

"Maaf, saya beneran minta maaf. Saya ngerti kamu—"

Entah kenapa emosi dalam diri Ayesha membludak. Selain karena ia shock dikecup Gus Daiyan, ada rahasia lain yang membuatnya begini.

Tanpa berpikir apapun lagi Ayesha  melayangkan tendangan Dollyo Chagi. Serangan mendadak tersebut membuat Gus Daiyan tak siap. Sehingga, laki-laki itu refleks terdorong ke belakang. Untungnya Gus Daiyan bisa menyeimbangkan tubuhnya, sehingga tidak sampai jatuh.

AYESHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang