01. Masa iya Maag?

48.1K 2.5K 30
                                    

Nah Guys, partnya salah .. yang daku rombak malah enggak ke save wkwk.

Jadi kita ulang

Happy reading guys ...
...

Sesampainya di rumah Ajeng sepenuhnya santai. Dia tahu bahwa dia berhasil menghindari kematian Diajeng malam ini.

Duduk dengan malas di sofa, awalnya dia sedikit khawatir bahwa kalau pun dia meninggalkan klub malam dengan selamat siapa tahu mungkin dia akan mengalami kecelakaan.

Dan pada akhirnya tetap mati, itulah kenapa dia menyuruh pak mamat mengemudikan mobil dengan pelan. Dia ingin memastikan apalah plot kematian tetap akan menimpanya tapi sepertinya itu tidak.

Sekarang dia dapat yakin bahwa dia bisa tetap hidup tanpa harus mengikuti plot.
Nah, bukan berarti dia juga tertarik untuk bergaul dengan para tokoh utama, tapi itu karena dia seharusnya mati malam ini.

Dia senang, itu artinya alur cerita novel tak memiliki kekuatan untuk mengaturnya kematiannya. Walau dia tak yakin apa yang terjadi di masa depan nanti.

“Kalau datang ya datang, Toh hidup mati Gue enggak terserah rekan penulis he he ..”


DRTT DRTTT

Getaran ponsel membangunkan Ajeng yang tertidur tanpa melihat penelepon dia langsung mengangkatnya.

"Auristela Diajeng Radyta, di mana Lo? masa pamit ke toilet berjam-jam, Ya kali Lo ambeien .."

Mendengar suara nyaring pihak lain membuat Ajeng merasa gendang telinganya sakit.

"Berisik bangs*t, Gue di rumah ..”

Pihak lain terdiam mendengar nada suaranya yang marah.

Marah? Jelas. Lagi pula Ajeng merasa tak ada yang mau tidurnya di ganggu, jika ada dia akan sangat mengaguminya.

"Kalem anj*ng, Lagian Lo pulang enggak pamit ya Gue pikir Lo kena masalah Anjir, berisik-berisik juga karena Gue khawatir sama Lo T*i .."

"Oh .."

Ajeng sedang tak ingin berbicara dengan jadi setelah itu dia segera memilih menutup telepon tanpa menunggu pihak lain.

Menatap ponselnya yang gelap Bianca Dwi Saputro, gadis itu cemberut "Dasar teman Kampret .."

Membuang rasa khawatirnya jauh-jauh Bianca kembali ke lantai dansa.

Alasan kenapa dia baru sadar Diajeng menghilang adalah karena adegan yang mengasikan tadi.

Lagian tontonan tadi begitu mendebarkan. Dia merasa seperti sedang menonton adegan syuting drama saking serunya.

Walau tadi sempat ada sedikit kecelakaan kecil terjadi tapi sekarang semuanya telah kembali tenang dan para pemeran drama juga sudah pergi.

Menurutnya terlalu aneh jika hal yang di lihat dalam drama muncul di depannya, secara langsung.

Tuh orang kalo sehari aja enggak bikin drama baru aneh’ pikirnya, mengingat orang itu.

EXCUSE ME [END]] Where stories live. Discover now