🪷6. Shocked?!

14.8K 909 6
                                    

Suasana ruang tamu tampak ramai oleh perbincangan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suasana ruang tamu tampak ramai oleh perbincangan. Terlebih soal permintaan maaf karena keluarga Abah Yusuf baru sempat berbelasungkawa setelah seminggu Halimah dinyatakan berpulang.

Ayesha duduk di samping sang ayah. Perempuan itu hanya diam saja sejak tadi. Antara malas dan ingin pergi. Padahal tadinya Ayesha berniat ke kamar, dengan alasan ia tak mau mengganggu. Sayang alasannya ditolak dan beginilah jadinya, Ayesha terjebak.

"Sebelumnya, Halimah pernah sempat mampir ke ponpes belum lama ini. Sekitar dua minggu sebelum beliau berpulang kiranya. Beliau sempat bercanda soal perjodohan antara Gus Daiyan dan Ayesha." Ada jeda sesaat, Abah Yusuf menatap sekilas pada Ayesha membuat perempuan itu memasang senyum kaku.

"Beliau bilang kalau waktunya seperti tak lama lagi. Beliau kerap bermimpi di sebuah tempat yang indah, dan ia juga bilang merindukan tempat indah tersebut. Beliau berpesan, kalau memang betulan firasatnya benar, ia ingin Daiyan dan Ayesha dijodohkan."

Usai cerita panjang lebar itu. Ayesha sontak berdiri sebelum sang ayah merespon. Tindakan tersebut membuat atensi semua orang terpusat pada Ayesha.

"Ayah, Echa mau keluar sebentar."

"Nak ...." Kalimat lembut dari Farhan bermaksud sebagai peringatan, karena walau bagaimana pun tindakan Ayesha ini tidak sopan.

Ayesha memasang muka melas. Yang akhirnya berhasil, sang ayah mengangguk.

Sebelum pergi dari sana, Ayesha sempat mengangguk sopan pada Abah Yusuf dan Ummi Aisyah. "Ayesha mohon pamit sebentar, Abah, Ummi."

Setelah mendapat persetujuan dari Abah Yusuf dan Ummi Aisyah, Ayesha bergegas keluar. Langkah perempuan itu kemudian berhenti di depan kolam ikan. Ayesha duduk di pinggiran kolam ikan, memain-mainkan airnya.

"Kenapa gue harus ada di situasi ini, sih. Rasanya kayak gak nyata. Dijodohin?" Ayesha terkekeh kemudian. "Konyol banget. Padahal gue lagi proses hijrah."

"Pernikahan gak akan membuat proses hijrah kamu rusak." Celetukan itu berasal dari samping. Rupanya sosok Gus Daiyan menyusul Ayesha. Tetapi, laki-laki itu tetap menjaga jarak.

Ayesha hanya menatap sesaat pada Gus Daiyan yang mendudukkan diri di anak tangga teras depan. Jarak dari teras ke kolam ikan yah sekitar 2-3 meteran.

"Kamu tidak setuju dengan perjodohan ini?"

"Jelas aja gue gak setuju."

"Alasannya?"

Ayesha mendengus. "Gue males. Terlebih kalau calon suami gue itu lo. Sekalipun gue dulunya pernah jadi ngecrushin lo, bukan berarti gue bisa dengan mudah terima perjodohan ini," ungkap Ayesha menggebu-gebu. Tak sadar bahwa perempuan itu justru membongkar rahasianya sendiri.

Kening Gus Daiyan mengernyit sesaat, tetapi hanya sebentar sebelum bibirnya ia kulum untuk menahan senyuman. "Sudah saya duga. Kamu sering datang ke Rumah Tahfidz karena menyukai saya."

AYESHA Where stories live. Discover now